Kamis, 04 Oktober 2012

Harga Sayur Mayur Karo Tetap Muram


LINA ERLITNA. BERASTAGI. Para petani Karo mengeluhkan harga hasil panen sayur mayur yang belakangan ini tak kunjung memuaskan. “Silalap ergana la balik modal pé,” kata seorang petani yang terpaksa memborongkan (tanpa timbangan) hasil panen daun prei dari ladangnya di Pasar Berastagi sore tadi [Kamis 4/10] karena takut tak laku.
Ketidakseimbangan harga jual hasil panen dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk merawat tanamannya adalah masalah utama. Sebagaimana dituturkan oleh beberapa petani yang menjualkan hasil pertanian sayurnya di Pasar Berastagi kepada Sora Sirulo, serangan hama yang meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan meningkatnya pula biaya perawatan tanaman, terutama untuk membeli obat-obatan pembasmi hama. Di pihak lain, harga jual hasil panen sayur tak pernah naik.
Berikut adalah beberapa harga sayuran yang sempat dicatat oleh Sora Sirulo di Pasar Tradisional Berastagi sore tadi: Daun Prei Rp. 2.000/ Kg, Daun Sop Rp. 1.500/ Kg, Tomat Rp. 3.000/ Kg, Wortel Rp. 3.000/ Kg, Kol Bulat Rp. 1.500/Kg dan Cabe Merah Rp. 8.000. Harga ini didasarkan pada transaksi antara verkoper dengan petani penjual di Pasar Berastagi. Harga tomat dan wortel memang agak melegakan karena ada sedikit peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Namun, secara umum, harga hasil panen sayur-sayuran di Kabupaten Karo dirasakan oleh petani terlalu murah.
“Untuk mengembalikan modal bertani saja susah, apalagi untuk menghidupi keluarga,” kata seorang ibu petani dari Desa Merdeka (Kec. Merdeka).
Suasana muram di hati para petani sepertinya dirasakan oleh langit yang menyiramkan hujannya yang lebat sehingga bumi di Pasar Berastagi menjadi basah dan becek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar