Rabu, 27 Februari 2013

Menyusuri Lekuk Keindahan Tanah KaroMenyusuri Lekuk Keindahan Tanah Karo


Menyusuri Lekuk Keindahan Tanah KaroDamai dan selalu bersahabat dengan sekitar, itulah nilai-nilai yang dianut  masyarakat Karo yang melekat dengan suasana dataran tinggi Karo. Diapit oleh dua gunung berapi yang masih aktif,  Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung menjadikan Tanah Karo sebagai tempat yang cocok, untuk berdamai dengan alam, melepas penat dan mengisi baterai jiwa. Kesegaran markisa yang melegenda, kehangatan lau Debuk-debuk, tajamnya Sipiso-piso, serta megahnya salah satu bangunan tertinggi di dunia, akan menemani libur akhir pekan anda kali ini.
JUMAT. Majua-jua. Orang Jakarte punya Puncak, Urang Bandung punya Lembang. Dan tak mau ketinggalan, Berastagi menjadi kebanggaan orang Medan. Nikmati secara langsung keelokan salah satu kota termahal di monopoli nasional. Berada di ketinggian 1.220 meter di atas permukaan laut, terbayang dong bagaimana sejuknya. Belum lagi, kota yang terletak 70 km arah selatan Kota Medan ini menjadi gudangnya buah-buahan serta sayur mayur yang super segar.
Pepohonan hijau ikut berliuk di sepanjang jalan. Tak lupa jejeran kedai yang menjajakan jagung bakar, menghiasi perjalanan Anda selama 2 jam melintasi jalan raya Medan-Berastagi.
Berendam sejenak untuk memulai akhir pekan Anda? Hmm… tampak menjadi ide yang menyenangkan yah. Putar kemudi Anda menuju pemandian air hangat di Desa Semangat Gunung. Kepulan asap belerang, menunggu untuk memanjakan diri Anda. Hangatnya air belerang sungguh relaksasi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Tak jauh dari Desa Semangat Gunung, Anda bisa menemukan pemandian air hangat tradisional  yang konon telah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Desa Lau Debuk-debuk. Kolam ini memang jauh lebih sepi dibanding kolam-kolam yang sudah berfasilitas modern.
Namun, menurut cerita, kolam pemandian air hangat yang ada di kawasan wisata pemandian ini hanya sepi di saat-saat tertentu saja, karena pada hari-hari yang dianggap keramat, pemandian ini dipenuhi para peziarah. Lihat saja jejak yang ditinggalkan para peziarah. Sesajen, jeruk dan sampah sampo. Oh ya, jeruk dipakai saat memandikan raga, bagi yang meyakininya bisa membersihkan tubuh dari sakit dan ruh jahat. Boleh percaya , boleh tidak. Awal liburan yang menarik bukan??
Lanjutkan perjalanan Anda menuju Bukit Merek, Kabupaten Karo, tepat di ketinggian 1500 meter dari permukaan laut, Taman Simalem  dibangun di atas tebing yang cukup curam, dengan visi agrowisata dunia. Pantas saja jika 206 hektar lahan resort, tertata hijau nan apik.
Anda ingin menyaksikan karunia Tuhan yang membentang luas, taman Simalem tempatnya.
Berkebun, tracking, hingga outbond bisa Anda habiskan di taman wisata ini. Bagi Anda yang ingin lebih dekat dengan alam, taman simalem resort  menyuguhkan alternatif penginapan yang nyaman meski berada di rerimbunan hutan.
SABTU. Berkeliling taman buah sudah biasa, saatnya Anda berkeliling taman labirin untuk mencoba peruntungan Anda. Sejak diresmikan pada tahun 2011, taman labirin dengan panjang setengah kilometer ini, memiliki tiga level ini menjadi salah satu permainan wajib kunjung wisatawan. Walaupun agak bingung tapi seruuu!
Dan begitu Anda tiba di ujung taman. Rasanya benar-benar seperti berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bernyasar-nyasar dahulu, bersenang-senang kemudian. Hutan, gunung, kebun, Danau Toba, seakan menyatu tanpa sekat pemisah. Bak pesona negeri di atas awan.
Ada satu lagi permainan baru di taman Simalem Resort, yang rugi jika tak Anda coba. Bermain golf, di antara hamparan kebun teh dan indahnya Danau Toba. Jangan khawatir jika tidak membawa stick golf, pihak Simalem menyediakannya untuk Anda. Lapangan golf seluas 16 hektar ini memiliki 9 hole.
Kunjungan Anda ke Simalem Resort, tak akan lengkap tanpa bertandang ke Pearl of Lake Toba Plaza. Dari ketinggian 500 meter, Danau Toba nan cantik, terhampar bak permadani yang akan memanjakan Anda. Di spot inii, berfoto narsis adalah wajib hukumnya.
MINGGU. Dikaruniai dengan cuaca yang sejuk, membuat Berastagi menjadi daerah potensial untuk bercocok tanam, terutama berkebun. Buah markisa, jeruk manis ,dan terong belanda menjadi buah wajib icip di brastagi. Banyak orang Indonesia yang lari dari pajak, tapi di Berastagi, beraneka ragam wisatawan baik lokal dan wisatawan, memburu pajak di daerah Berastagi. Yah, pajak sebutannya. Yang berarti pasar.
Terletak di daerah tugu perjuangan, Berastagi, pajak buah ini  menjual berbagai buah-buahan khas Karo. Satu hal yang  perlu diperhatikan saat Anda berbelanja adalah harga buah bisa ditawar tapi menawarnya jangan kejam-kejam, karena harga buah di sini relatif sangat murah.
Nah bagi Anda bagi pecinta bangunan-bangunan megah, sasarkan diri Anda di Taman Alam Lumbini, Desa Tongkoh. Anda akan disambut oleh bangunan emas nan megah yang merupakan stupa tertinggi di Indonesia, Replika Pagoda Shwedagon. Pagoda ini juga merupakan replica kedua tertinggi di AsiaTenggara.
Sejak tahun 2010, replika Pagoda Shwedagon ini menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Berastagi. Bagian dalam pagoda ini juga tak kalah megah. Terdapat empat rupang Buddha utama, terpampang di bagian tengah ruangan. Varada Mudra, Dhammacakka Mudra, Bhumiphassa Mudra, dan Jhana mudra. Belum lagi 8choanteng yang berisi 1118 stupa Buddha. Di langit-langit pagoda tergantung dengan cantik lentera-lentera.
Di dalam pagoda, Anda bisa membeli lilin-lilin untuk berdoa. Bagi Anda yang bukan penganut Buddha pun, juga boleh berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
Usai mengagumi megahnya Shwedagon, saatnya menyambangi air terjun Sipiso-piso. Hiiii dari namanya seram yah, tajam bak pisau. Hmm… kira-kira setajam apa  yah…
Untuk dapat mencapai lokasi air terjun, Anda harus melawan lelah menaklukkan ribuan anak tangga yang cukup terjal dan curam. Tapi jangan khawatir, cantiknya danau toba akan senantiasa menemani Anda dalam perjalanan. Perjalanan panjang pun tak akan terasa begitu melelahkan. Jangan lupa untuk membawa minuman, agar anda tidak mengalami dehidrasi yah.
Suara air terjun dan sejuknya perbukitan, menggenapi lelah Anda yang terbayar lunas. Dijamin Anda akan akan malas untuk beranjak pulang. Walaupun lelah, tak boleh lupa untuk bergaya yah

Rumah Berdikari


Oleh: Sjahrazad Monchu Alamsjah


Penulis tinggal di Melbourne, Australia
Penulis tinggal di Melbourne, Australia
Michael Mobbs, seorang pengacara lingkungan tinggal. di rumah tua di daerah padat Sydney. Tahun 1996 dia mulai merenovasi bangunan yg sudah berumur 100 tahunan berupa rumah dua lantai dan hanya memiliki pekarangan yang sangat terbatas. Dengan dana $48,000 dia membangun sistem daur ulang pemanfaatan tenaga surya, air dan air limbah agar dia terbebas dari kewajiban membayar kepada negara untuk mendapat sarana tersebut. Bukan itu saja, setiap pojok lahan sempit yang tersedia dia olah menjadi tempat sayur mayur untuk hidup sehari-hari beserta satu pojok untuk seekor ayam yang menghasilkan telor.Dana di atas bila dikonversi ke rupiah memang mahal, tapi sebenarnya tidak begitu. Di Australia biaya terbesar adalah upah kerja yang bisa mencapai 60% dari total biaya. Harga bahan bahan pada umumnya relatif murah bila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata. Karena itu, kebanyakan mereka selalu mengerjakan sendiri dalam hal pemeliharaan rumah.
Masalahnya semua pekerjaan yang bersifat instalasi tidak boleh dikerjakan sendiri harus dilakukan oleh tukang yang memiliki sertifikasi, karena ini terkait dengan perijinan dan asuransi. Upah tukang ledeng sekitar $150 per jam walau sekedar diminta datang untuk memeriksa rumah. Income mereka pertahun melebihi income orang berdasi yang bekerja dikantoran.
Apa yang dilakukan si oom Michael ini, bisa menjadi inspirasi bagi para insinyur, arsitek muda, termasuk institusi profesi di Indonesia. Indonesia yang berada di wilayah tropis dengan energi matahari berlimpah, curah hujan yang tinggi dan tanah subur, yang tidak butuh pengolahan khusus, tentunya bisa berbuat banyak selama memiliki inovasi dan kemauan ke arah sana; yakni mengembangkan hunian daur ulang yang terjangkau bagi kalangan menengah.
Sebagai individu, lupakan idealisme membantu kaum miskin, itu gunanya ada negara. Idealisme itu juga hanya slogan para penyiar agama, konon orang miskin disayang Tuhan. Adalah aneh bin ajaib mayoritas orang miskin di dunia, walau disayang Tuhan, yang jelas hidupnya menderita dari tahun ke tahun.
Yang kudu kita lakukan adalah mengembangkan kesadaran komunitas kalangan menengah agar menjadi komunitas mandiri. Paling tidak, bagaimana 40% hingga 60% biaya sehari-hari bisa diperoleh dari daur ulang yang tersedia berlimpah di tanah tercinta ini, Indonesia. Kalau kalangan menengah ini senang hidupnya, secara otomatis kalangan yang miskin akan mendapatkan imbas karena roda ekonomi tetap bisa berputar.
Di sekolah, kita tidak dididik untuk mandiri melainkan menjadi budak sistem. Karena itu, kita tidak melihat bahwa dinding gedek itu bagus. Selain murah, gedek itu juga simbolik dengan kemiskinan. Paradigma itu yang kudu dibuang ke tempat sampah. Gedek itu mampu mengalirkan angin sepoi-sepoi dan yang namanya sepoi- sepoi itu selalu nyaman. Sebenarnya ada berjuta contoh bagaimana kita sebenarnya terperangkap di dalam sebuah ‘nilai’. Padahal, untuk keluar dari sana, hanya membutuhkan sedikit perubahan cara pandang. Sangat sederhana sebetulnya.
Salah satu yang bisa mulai dikembangkan adalah air kencing. Dari tradisi spiritual jadul konon di air urine ini sebenarnya ada rahasia terpendam, energi murni yang bermanfaat. Tapi jangan dikira air urine ini bagus langsung ditenggak, tidak begitu. Perlu ada proses daur ulang sehingga energi murni itu bisa disaring, baru siap untuk dikonsumsi.
Ada banyak yang bisa dibagi ke kita semua. Sebagai penutup, sekali lagi, dua hal yang kita perlu perjuangkan. Pertama, memaksa pemerintah menurunkan harga listrik dan internet di kampung kampong. Hanya dengan cara ini swadaya masyarakat dalam penyebaran edukasi dan informasi bisa berkembang. Ke dua, seperti saran kelompok Anonymous di seluruh dunia, kita harus menolak setiap rencana pemerintah manapun di dunia untuk melakukan sensor serta mengatur informasi di Internet. Internet adalah negara bagi kita semua, mahluk manusia yang merdeka.

Selasa, 26 Februari 2013

Kantor Baru Rakoetta Brahmana Centre (RBC) Telah Diresmikan


Beberapa tokoh Brahmana berpose bersama Ketua RBC Nancy M. Brahmana
Beberapa tokoh Brahmana berpose bersama Ketua RBC Nancy M. Brahmana
LORETA KAROSEKALI. KABANJAHE. Kantor baru Rakoetta Brahmana Centre (RBC) telah diresmikan dengan acara sederhana [Sabtu 16/2]. Sejak peresmian ini, gedung bertingkat dua yang beralamat di Jl. Jamin Ginting 56 Kabanjahe ini telah dipergunakan sebagai kantor. Setelah acara peresmian, kata-kata sambutan  dan makan siang, lagnsung diadakan pembicaran santai mengenai visi missi RBC dan program-progam yang akan dilaksanakan.
Menurut Ketua RBC Nancy Meinintha Brahmana kepada Sora Sirulo, program pertama yang akan langsung dilaksanakan adalah pendataan seluruh Brahmana mergana dan beruBrahmana. Selesai pendataan, RBC akan mengadakan seminar mengenai asal usul Brahmana. Tokoh-tokoh agama Hindu, para pakar sejarah dan sejarawan Brahmana akan diundang menjadi nara sumber dalam seminar ini.
Ketua RBC Nancy Meinintha Brahmana
Ketua RBC Nancy Meinintha Brahmana
“Inilah landasan nantinya membuat teromboBrahmana, menerbitkan buku dan pembangunan tugu Smegit,” papar Nancy kepada Sora Sirulo.
Selain dihadiri oleh para pengurus RBC dan tamu undangan, 3 pengetua adat Brahmana hadir dalam acara peresmian Kantor RBC: Ganti Brahmana (Katepul), Sehat Brahmana (Katepul Siki), dan Sinar Brahmana (Rumah Kabanjahe). Acara berlangsung dari Pkl. 10.00 Wib hingga Pkl. 17.00 Wib.

3 Anggota Geng Motor Diringkus


gemotIMANUEL SITEPU. DELITUA. Petugas kepolisian berhasil meringkus 3 dari 10 anggota geng motor diduga sebagai  pelaku kerusuhan dan penganiayaan terhadap 3 warga yang menjadi korban di depan restoran KFC Jl. A.H. Nasution [Senin 25/2].  Informasi diperoleh Sora Sirulo menyebutkan, ketiga tersangka yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh petugas di Polsek Delitua adalah S alias Nono (17) warga Jl. Karya Bakti (Kecamatan Medan Johor), BW alias Bayu (16) warga Jl. Karya Bakti dan AMRT alias Mai (17),warga yang sama.
Peristiwa itu terjadi pada malam hari di depan restoran KFC Jl. AH Nasution [Jumat 22/2].Sebelum kejadian, ketiga korban yakni Rizky Wijaya Putra, Ishak Putra M. Silalahi, dan Dedy Michael Silalahi menerima telepon dari seseorang bernama Nando dan Arif agar datang ke KFC Jl. A.H. Nasution. Setibanya di TKP, ketiga korban langsung dipukuli dan dikeroyok oleh 10 pria anggota geng motor yang tidak seluruhnya dikenal korban. Saat pengeroyokan, korban Rizky Wijaya Tarigan mengenali salah seorang pelaku bernama Rizal.
Akibat kejadian, korban mengalami sejumlah luka serta cedera di bagian pinggang dan dada sebelah kiri akibat luka tusukan. 2 korban lainnya mengalami cedera di tangan akibat dipukul dengan plang besi. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Delitua. Mereka melaporkan 5 orang laki-laki sebagai pelaku yang mereka kenal. Selebihnya belum diketahui identitasnya.
Menurut Kapolsek Delitua Kompol Bakhtiar Marpaung didampingi Kanit Reskrim AKP Semion Sembiring, ketiga tersangka berhasil diringkus dari tempat persembunyiannya. Mereka berasal dari kelompok geng motor Skandal Kota Medan (SKM).
“Ketiga tersangka diringkus dari tempat terpisah setelah dilakukan pengembangan dan penyelidikan oleh petugas. Para tersangka lainnya masih dalam pengejaran,” ujar Marpaung
Berdasarkan keterangan tersangka, anggota geng kereta itu saat ini berjumlah sekira 25 orang. Mereka sering mangkal di sekitar kawasan Titikuning hingga kawasan lainnya di sekitar pinggiran Kota Medan.

Polisi Gagalkan Perampokan PT Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance


Brankas Berisi Uang Ratusan Juta Berhasil diselamatkan 
Imanuel SitepuIMANUEL SITEPU. DELITUA. Petugas Polsek Delitua berhasil menggagalkan aksi 5 pria bersenjata api yang merampok brandkas berisi uang tunai dan harta benda senilai ratusan juta rupiah milik PT Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance di perumahan Titi Kuning Mas Jl. Tritura Kelurahan Titikuning (Kecamatan Medan Johor) [Senin 25/2].
Informasi diperoleh Sora Sirulo menyebutkan, dalam melakukan kejahatannya, kawanan rampok diduga 5 orang mengendarai mobil Kijang Inova warna hitam. Mereka terlebih dahulu melumpuhkan seorang sekuriti dan, lalu, mengikat tangan serta menutup mulutnya dengan lakban sehingga tak berkutik (sekitar Pkl. 03:00 Wib). Informasi lainnya diperoleh di sekitar ‘Tempat Kejadian Perkara’ (TKP), selain berhasil menggagalkan aksi perampokan tersebut, petugas juga mengamankan brankas berisi uang tunai Rp 123 juta lebih, 48 buah BPKB, buku tabungan, blok giro, kwitansi, 3 STNK mobil dan lainnya.
Awalnya sekelompok pria diperkirakan 5 orang mengendarai mobil Kijang Inova warna hitam berhenti di depan Kantor PT SMS Finance di Jl. Tritura sekira Pkl. 03:00 Wib. Marhen Sitepu (60), sekuriti komplek perumahan Titi Kuning Mas, merasa curiga dan menghampiri mobil tersebut. Tiba-tiba, 2 orang pria bersenjata api menodongkan senjatanya ke arah korban dan melumpuhkannya. Setelah tidak berdaya, Marhen dibawa masuk ke dalam Kantor PT SMS Finance setelah 3 orang pria lainnya berhasil membobol kantor perusahaan pembiayaan tersebut.
Dalam kondisi tidak berdaya, korban dianiaya para pelaku yang sebagian besar bertubuh kurus tinggi dan berambut pendek. Setelah berhasil menggondol 1 buah brankas, para pelaku memasukkan hasil rampokkannya ke dalam mobil untuk dibawa pergi. Marhen Sitepu ditinggalkan begitu saja di dalam kantor dengan kondisi masih terikat.
Baru beberapa meter bergegas dari sekitar TKP, beberapa petugas Polsek Delitua yang sedang berpatroli merasa curiga melihat mobil Kijang hitam yang keluar dari PT SMS. Mereka berusaha mendekatinya. Sebelum berhasil mendekati, sebuah mobil pick up yang melintas tiba-tiba menabrak bagian belakang mobil Kijang tersebut sehingga brankas hasil rampokan yang berada di dalam mobil Kijang terjatuh.
Beberapa pria keluar dari mobil berusaha mengamankan brankas yang terjatuh. Lagi-lagi, sebuah mobil jenis Toyota nyaris kembali menabrak brankas tersebut dan diduga menyenggol salah seorang pelaku. Melihat hal itu, petugas yang sedang mendekati berusaha memburu mobil Kijang hitam. Diduga mengetahui dirinya dibuntuti polisi, kelima pria bersenjata itu melarikan diri dan meninggalkan brankas hasil rampokannya di tengah jalan. Sebagian petugas memburu mobil dan sebagian lainnya mengamankan brankas untuk dibawa ke Mapolsek. Sedangkan kelima perampok berhasil lolos di kegelapan malam.
Kapolsek Delitua Kompol Bahtiar Marpaung didampingi Kanit Reskrim AKP Semion Sembiring membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, petugas telah mengamankan barang bukti senilai ratusan juta rupiah. Sementara itu, 2 orang saksi telah diperiksa untuk diminta keterangannya. Diantaranya adalah sekuriti yang disekap serta seorang tenaga cleaning service yang merangkap penjaga malam. Dia biasanya tidur di kantor tersebut. Tapi, malam itu dia tidak masuk kerja.

Uis Gara di Yale University (USA)


uis garaLORETA KAROSEKALI. BOSTON. Busana bercorak Karo tampil pertama kalinya di acara peragaan busana batik yang ditampilkan beberapa peragawati Indonesia di 11th Annual Spring Cultural Festival yang diadakan oleh ‘Southeast Asian Language and Literature Faculty’ (Yale University – USA) [Sabtu 23/2]. Busana uis gara yang ditampilkan oleh peragawati beru Tarigan ini membawa suasana baru di acara tahunan ini.
Siapakah dia peragawati beru Tarigan itu? Bagaimana tampilan uis gara pada acara itu? Baca selengkapnya di  media cetakTabloid SORA SIRULO edisi Maret-April 2013.

Yustinus Ginting, Putra Daerah Prihatin Kerusakan Lingkungan Tempat Kelahiranya


Yustinus Ginting
Yustinus Ginting
Imanuel SitepuIMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Yustinus Ginting (42) warga Pedurenan Depok, Jawa Barat, putra daerah kelahiran Desa Rumah Gerat (Kecamatan Biru-biru) ini sangat prihatin mendengar kerusakan lingkungan kampung halamanya akibat maraknya penambangan Galian C.
“Walau saya berada di Pulau jawa, saya selalu memperhatikan perkembangan kemajuan tempat kelahiran saya. Sayangnya, begitu aku melihatnya di internet, bukan kemajuan yang aku baca. Malah sebaliknya, kerusakan lingkungan desa yang sudah lama saya tinggalkan. Sudah rusak akibat Galian C ilegal. Saya begitu prihatin mendengar kerusakan lingkungan, akibat dijadikan sentra penambangan Galian C,” ujar Yustinus Ginting kepada Sora Sirulo melalui telepon selulernya [Kamis 25/2].
Dijelaskannya, akibat maraknya penebangan liar yang terjadi selama ini, ekosistem alam di Kecamatan Biru-biru berubah total. Pasalnya, sungai yang dulunya mengalir jernih, kini sudah kotor akibat tercemar limbah. Akibat pengerukan yang dilakukan pada perut bumi, suatu saat, juga  akan mendatangkan bencana alam.
“Di satu sisi, Galian C memang meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menggeliatnya transaksi ekonomi warga. Tapi, di sisi lain, dampak negatif bakal dirasakan warga sebagai akibat kegiatan penambangan Galian C tersebut. Bila perusakan lingkungan terus berlanjut, banjir bandang dan tanah longsor mengintai wilayah kecamatan Biru-biru. Artinya, suatu saat nanti warga mengalami penderitaan luar biasa seperti daerah Bahorok, Langkat,” paparnya.
Lanjut dikatakan, memang sekarang belum terpikir oleh masyarakat atas dampak Galian C tersebut,  apalagi masyarakat masih menikmati segepok rupiah yang diberikan pengusaha. Namun, bila suatu saat bencana itu tiba, penyesalan tak ada guna. Di situ nanti baru terjadi masyarakat  saling menyalahken. Sementara, semua masyarakat akan membawa akibatnya
“Marilah kita renungkan dalam-dalam. Lestarikanlah lingkungan desa kita dan satukan adat budaya yang diwarisi nenenk moyang kita. Kalau kita tidak peduli, siapa lagi?” Kata Ginting penuh harap.

Terlibat Sejumlah Kasus Kejahatan, Residivis Tertangkap Miliki Narkotika



Kedua tersangka ketika diamankan di Mapolsek Tanjungmerawa
Kedua tersangka ketika diamankan di Mapolsek Tanjungmerawa
IMANUEL SITEPU. TANJUNGMERAWA. Unit Reskrim Polsek Tanjungmerawa di bawah pimpinan Kanit Reskrim Iptu Martualesi Sitepu SH MH kembali berhasil meringkus 2 tersangka Narkoba jenis daun ganja dan sabu serta terlibat dalam berbagai kasus tindak pidana [Sabtu 23/2]. Dari tangan tersangka Fredianto (28), warga Dusun IV Desa Bangunsari, polisi mendapatkan 1 Amp daun ganja yang disimpan dalam bungkus rokok Dunhil. Pelaku ditangkap di depan rumahnya sekira Pkl 18.30 wib. Sementara, dari tangan Romi Lesmana,(38) warga Jl. Pahlawan Gg Lurah Kelurahan Pekan Lingkungan 1 Tanjungmerawa, salah satu dari dua tersangka yang merupakan mantan residivis karena terlibat berbagai kejahatan, ditangkap Unit Reskrim Polsek Tanjungmerrawa sekira Pkl. 22.30 wib di jalan Besar Medan-Tanjungmerawa KM 12,5, ketika pelaku sedang melintas.
Informasi diperoleh Sora Sirulo [Minggu 24/2] menyebutkan, Polisi melakukan razia malam itu. Mereka berhasil menangkap Romi Lesmana dan Fredianto. Berawal dari  laporan pengaduan Edi Yanto(44) warga Lingkungan 2 Sungai Rengas (Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan) karena Istrinya Yusliana (39) kehilangan tas  yang diletakkan dalam Mobil Kijang BK 555 PH ketika mereka sedang istirahat di sebuah SPBU. Tas itu berisi uang tunai Rp 10.800.000, 1 BPKB mobil, buku tabungan,serta 2 buah HP masing-masing merek Nokia dan Nexian.
Beranjak dari laporan Korban, Polsek Tanjungmerawa langsung melakukan razia kepada setiap mobil yang dicurigai. Saat itu, petugas pun berhasil menghentikan mobil milik Romi yang diduga sebagai pelaku pencurian. Begitu dicegat dan diinterogasi, dari tangan Romi petugas malah menemukan 1 paket sabu yang disimpan dalam plastik klip. Romi sempat melakukan perlawanan ketika hendak digelandang. Dia berusaha membuang sabu yang disimpan dalam kantong celananya. Untuk mengelabui petugas, sabu tersebut kemudian diinjak pelaku. Namun, usaha Romi mengelabui polisi sia-sia. Begitu digelandang ke Mako dan diinterogasi, Romi mengakui kalau barang haram seberat 1,1 gr tersebut baru dibeli seharga 1,1 jt dari seseorang di kawasan Mandala Medan.
Sementara, menurut Laporan Edi Yanto ke Polsek Tanjungmerawa, dia mengaku kehilangan uang dan harta benda yang dimasukkan dalam tas milik istrinya, ketika korban bersama istrinya sedang istirahat di SPBU KM 12,5 Desa Bangun Sari Tanjungmerawa. Saat melakukan perjalanan dari Medan menuju Asahan, istri korban baru mengetahui tas miliknya telah disikat maling saat mereka  bangun tidur sekira Pkl. 05.20 wib. Mereka melihat pintu mobilnya sudah terbuka. Saat itu juga, Edi Yanto langsung membuat laporan ke Mapolsek Tanjungmerawa. 
Mendapat laporan pasutri yang merupakan warga Asahan ini, anggota Reskrim Polsek Tanjungmerawa, di bawah komando Kanit Reskrimnya Iptu Martualesi Sitepu SH MH melakukan penyelidikan ke TKP sesudah Romi Lesmana diamanakan. Dari hasil rekaman di CCTV  pos pengisian bahan bakar tersebut, terlihat pada saat sebelum kejadian, yang mendekati Mobil korban adalan mobil yang dikendarai Romi.
Namun, begitu Romi Lesmana kembali diinterogasi, dia tidak mengakui kalau dia yang merampas tas milik korban. Romi malah mengatakan saat itu dia hanya minta tolong mengantarkan daun ganja ke tersangka Fredianto.
Kapolsek Tanjung Morawa AKP Telly Alvin Sik melalui Kanit Reskrimnya Iptu Martualesi Sitepu SH MH ketika dikonfirmasi oleh Sora Sirulo membenarkan penangkapan kedua tersangka narkotika tersebut.
“Memang keduanya tidak mengakui ada melakukan pencurian di SPBU. Tetapi itu adalah haknya. Dari bukti permulaan yang terkekam dalam CCTV, patut diduga dialah tersangkanya. Hal tersebut turut dikuatkan oleh keterangan tersangka Fredianto. Fredianto juga membenarkan kalau dia ada mengantar Romi Lesmana ke rumah orangtuanya di pekan Tanjungmerawa. Sebelum diantar, Romi Lesmana lah yang mendekati mobil korban di SPBU,” ujar Sitepu.
Masih kata Sitepu, Romi Lesmana adalah seorang residivis yang baru keluar setelah menjalani hukuman selama 2 tahun karena melakukan pencurian toko swalayan Bangunan Hosana di Tanjungmerawa. Di samping itu, sebelum tertangkap memiliki narkotika, Romi Lesmana melakukan penganiayaan terhadap anak buah bapaknya yang berjualan durian di pekan Tanjungmerawa bernama Hadiyatno (44) warga Desa Dagang Kerawan. Korban mengalami luka memar di dagu,alis sebelah kiri karena dipukul oleh tersangka Romi Lesmana. Korban juga sudah buat Laporan di Polsek Tanjungmerawa [Sabtu 9/2 Pkl. 03.00 Wib].
“Kedua tersangka akan kita jerat dengan kasus kepemilikan narkotika dan pencurian. Sementara, pada berkas terpisah, Romi Lesmana juga kita jerat dengan kasus penganiayaan,” beber Sitepu

Ramses Sembiring Lagi di Puncak Tangga Lagu Karo


Natanael MilalaNATANAEL MILALA. KABANJAHE. Pencipta lagu Karo yang produktf Ramses Sembiring kembali berada di puncak tangga lagu Karo minggu ini dengan lagu Paksana Bangger. Di posisi ke dua masih ciptaan Ramses, Sungkun Aku, yang dibaawakan oleh penyanyi lincah Aci br Sembiring. Di posisi ke tiga juga masih ciptaan Ramses yang dibawakan oleh penyanyi senior Usman Ginting dengan Lagu Bunga Erduri.
Ramses Sembiring
Ramses Sembiring
Adapun Susunan Tangga Lagu Karo Minggu 24 Pebruari 2014, sbb:
1.   Paksa Bangger                            Ramses Sembiring
2.   Sungkun Aku                               Aci Br Sembiring
3.   Bunga Erduri                               Usman Ginitng
4.   Deherndu Saja                             Rimta Mariani Ginting
5.   Putus Hubungen                          Rimta Mariani
6.   Uga Bandu E                               Monika br Ginting
7.   Ula Sinik                                       Erwina H br Bangun
8.   Aku Man Bandu                            Aci/Rimta
9.   Slow Min Kam ( SMK)                    Egy Suranta
10. Cedakendu                                    Usman Ginting
Di bawah ini kami sertakan satu lagu ciptaan Ramses Sembiring yang dia nyanyikan sendiri.

Puisi Karo: ERKUNE-KUNE WARI MINGGU (6) Oleh: H.M. Sitepu


Erkune-kune me sendah ukur mulih ku kuta
Nurihi ukur si sangana melalakal perbebenna
Kerna tendi berita si peseh guru Surabaya
Kerna ate jadi si enggo meteguh tambatna
Suruti ningen enggo gara pusuh ibahanna
Niterusken ningen megegeh guru si arah ia
Endam perbeben perukuren kalak Pemena
Si langa erkesehen kinitekenna man Dibata
Lanai tempa terturihi adi aku ertangkel si sada

Reh nina pengulu kuta si lit ka pemetehna Pemetehna kerna si ilakoken kalak si noria “Sidarmilah guru Mbelin man penggurunta i Paropo, i Pusuk Buhit, melala enda inganna apai pe enda megegeh, ipindo penampatna ola minter surut adi kerna si bagena rupana ugapa pe penagangina meluah nge dungna Bagem nina pengulu bagi si nangkih darehna La gejabna isap “Kansas” e pe cepcep la gara Aturna ngeranai piah isap pe lupa naganisa

Ersada arih ndahi Guru Sibaso si ndauh kal kutana
Kerna uga serana ndahisa ituriken pe la gunana
Si nggo nambah tangkelen e me kerna pedahna
Kerna arih Tendi, Pusuh, Kula ras Ukur la ersada
Pertendin Karo mergana beru Ginting me upahna
Tapi labo br Ginting si enggo meteguh iketna
Reh nina pusuh ber Ginting si mberu ndai maka
Perpadanen pagi singgah me ku beru si debanna
Enda me erbahansa Kula ras Ukur ndat suina
Emaka nina perlu erpangirken pangir sintua
Pangir si megegeh pedauh kerina la bagi nisura
Gelah nangtang kerina liah-liah ras mara kleisa

bulung-bulung simalem-malem simelias gelarIpesikap guru kerina pulungen si sepulu sada
Lumut Pitu Silam, kacilulu nipe, la banci lupa
Besi-besi sangka sempilet, sibalik sumpahna
Bulung sibalik angin, bulung sarang tersada
Bulung peldang rikut bulung peldang raja
Bulung abang-abang, bulung lulang menjera
Padang lalis, kerina ipersada dem sada raga
Tambah si sepulu sada emekap manuk megara
Kerina enggo sikap rikut tabas mang-mang gelarna
Dung erpangir seh ku ngambekken sanga-sanga
Guru ertabas sekali nari janah enturna, nina:

“Aloken min begu si malang sai, aloken nini raja
Raja Kaloppung ras suruh-suruhenndu kerina
Si Maba, Si Ari, Si Tonu, bagepe kam o Si Dara
Aloken pangir persilihi si liah Karo mergana
Akuken si la mehuli man Karo mergana enda
Bandu deraham Patamas, Manok Megara
Dagangen mbentar, nakan pelen-pelen cina
Datang-datangen, upahndu megegeh kerina
Ngaloken cilaka man kula ras ukur Karo mergana
Sumpak singari-ngari ku ia karinana”

Endame sendah Kune-kune Wari Minggunta,
Janah erlajar menda kita kerna kalak si noria
Uga pagi tak-tak cibal ulihna sitatapen kita
Selamat wari Minggu dua pulu empat bulan dua
Mejuah-juah kita kerina, pedauh mara kleisa

(Bogor, 24 Februari 2013)

Panwascam Kecamatan Biru-biru Lantik Petugas Panwaslu Lapangan


panwasluIMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kecamatan Biru-biru melantik sekaligus menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 17  Petugas Pengawas Lapangan (PPL) yang tersebar di 17 desa se Kecamatan Biru-biru bertempat di Kantor Panwaslucam Desa Sidodadi (Kecamatan Biru-biru) [Jumat 22/2]. Ketua Panwascam Kecamatan Biru-biru Adil Sitepu SE didampingi anggotanya Imanuel Sitepu dan Yahya Tarigan Amd kepada Sora Sirulo menyebutkan, Bimbingan Teknis yang diselenggarakan penting agar PPL mengetahui tugas dan fungsinya dalam memantau Pelaksanaan Pilkada 2013 ini.
“ Kami harap, seluruh PPL bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jika ada kendala di lapangan, segera melapor ke Panwas Kecamatan atau Panwas Kabupaten,” pungkas Adil Sitepu.
Dijelaskan Sitepu, Bintek merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan untuk membangun dan meningkatkan pengetahuan dan kapasitas Panwaslu Kecamatan dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengawas Pemilu.
“Dengan pesta demokrasi yang digelar dalam Pemilihan Umum Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) tahun 2013 yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2013 hendaknya berjalan lancar dan sukses sebagaimana yang menjadi tugas dan wewenang Panwaslu,” ujarnya.
Dijelaskan Sitepu, beberapa pedoman bagi para anggota Panwaslu lapangan, di antaranya mengawasi semua Tahapan Penyelenggaraan Pemilu, menerima laporan Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Pemilu, menyelesaikan sengketa yang timbul dalam Penyelenggaran Pemilu dan meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada instansi yang berwenang.
Hal senada juga dibenarkan anggota Panwaslucam Imanuel Sitepu. Menurutnya, anggota Panwaslu lapangan perlu optimal dalam pelaksanaan tugasnya dengan menjaga kesiapan mental di lapangan karena, pada saat ini, telah memasuki tahapan kampanye dengan berbagai metode sejak pencabutan nomor.
“Tapi perlu diingat, Panwaslu bukan sebagai eksekutor. Dalam bertugas, Panwaslu lapangan agar bertindak cerdas dan bijaksana. Artinya, dalam bekerja, PPL harus siap 24 jam penuh demi terlaksananya Pemilu yang tertib,bersih dan terarah,” ujarnya.