Sabtu, 08 September 2012

Pengurus Gebu Karo Bertemu Geolog Ir. Jonathan Tarigan


SUPRIADI PURBA. MEDAN Kehadiran Gerakan Seribu Karo (Gebu Karo) sangat diapresiasi oleh semua lapisan masyarakat Karo, termasuk geolog kondang Ir. Jonathan Tarigan. Pada pertemuan terakhir Pengurus Gebu Karo di sekretariatnya di Kabanjahe [Sabtu 25/8], pengurus melalui Usaha Bangun Barus mengususlkan untuk segera ke Medan mengunjungi Ir. Jonathan Tarigan yang juga adalah pakar Geo Park yang sudah berkunjung bersama Unesco dengan Bupati Samosir ke Pulau Samosir sebagai wilayah yang bakal diangkat menjadi kawasan Geo Park Internasional.
Sebelumnya, Tarigan memberikan informasi soal Kawasan Geo Park di group facebook Gebu Karo. Penasaran dengan Kawasan Geo Park ini dan keingintahuan mengetahui dampaknya bagi Karo, pengurus Gebu Karo mengadakan pertemuan dengan Jonathan Tarigan di Medan [Kamis 29/8].
Mewakili pengurus Gebu Karo, Patris Ginting dan Usaha Bangun Barus menjelaskan visi dan missi Gebu Karo kepada Jonathan Tarigan. Dalam perbincangan yang sampai larut malam itu, banyak sekali penjelasan dari Jonathan Tarigan mengenai Kawasan Geo Park dan implikasinya bagi Kabupaten Karo. Dia juga menyampaikan bahwa peran Gebu Karo sangat dibutuhkan menggalang partisipasi masyarakat dan Pemkab Karo. Ini menunjukkan kepercayaannya terhadap Gebu Karo sebagai gerakan masyarakat yang tulus membangun Karo.




Geo Park
Kawasan Geo Park Toba yang sedang diperjuangkan oleh salah satu dari 7 kabupaten di sekitar Danau Toba, yakni Samosir, menurut Jonathan Tarigan akan sangat berdampak bagi Samosir, terkhusus bagi perekonomian penduduknya. Untuk itu, memang, diharapkan respon baik dari Pemkab Karo dan masyarakat. Menjawab hal ini, Usaha Barus menyampaikan bahwa, dalam waktu dekat, Gebu Karo akan mengadakan audiensi membahas seputar Gebu Karo ke Pemkab Karo. “Saat itu juga akan disampaikan hasil perbincangan mengenai Kawasan Geo Park ini,” kata Usaha.





Selanjutnya, Jonathan menuturkan Geo Park. “Geo Park akan berdampak signifikan terhadap perubahan masyarakat Karo, khususnya dalam hal ekonomi. Perekonomian masyarakat akan terdongkrak dengan jadinya Geo Park Toba. Bahkan keseluruhan nilai budaya, sosial dan pendidikan masyarakat akan mengalami perubahan besar ke arah yang baik. Hendaknya segera dilakukan inventarisasi budaya seperti cerita-cerita rakyat, peninggalan-peninggalan sejarah, serta seni budaya lain yang ada. Yang tidak ada lagi harus dihidupkan lagi seperti tenunan tradisional,” papar Jonathan.
Beberapa ide yang disampaikan Tarigan mengisyaratkan ada optimisme perubahan Karo. Terlebih-lebih, ternyata, Jonathan Tarigan sudah melakukan sosialisasi mengenai Gebu Karo kepada rekan-rekannya yang memiliki kepedulian seperti halnya Nasri Sebayang (Direktur Konstruksi PLN Pusat).
“Respon luar biasa dari beliau sehingga Pak Sebayang merencanakan bertemu pengurus Gebu Karo. Respon luar biasa ini menunjukkan bahwa masyarakat Karo sudah lama merindukan kehadiran sebuah lembaga yang tulus seperti Gebu Karo,” ujar Jonathan Tarigan.

Sosialisasi Gebu
Pengurus Gebu Karo melalui Patris Ginting menjelaskan bahwa Gebu Karo sekarang sudah membangun hubungan dengan beberapa kelompok tani di Karo dalam rangka membangkitkan semangat masyarakat petani. Gebu Karo ke depan akan membuat sebuah pusat pelatihan dan ekonomi kreatif bagi Karo di sekitar Tigapanah.
“Masyarakat bisa ikut. Ada lahan untuk percobaan dan tempat belajar bagi semua. Untuk pendidikan, Gebu Karo sudah menyusun draf sebagai bagian dari perencanaan untuk pengembangan pendidikan Karo seperti memanfaatkan jambur untuk relawan-relawan Gebu Karo memberikan pengajaran bagi anak-anak sekolah di kampung-kampung. Gebu Karo akan berjuang mempermudah siswa medapatkan pendidikan melalui pemberian beasisiwa dan orangtua asuh. Pendidikan Karo harus sampai tinggi dan selanjutnya mengabdi bagi Karo. Kita fasilitasi melalui Gebu Karo dan harapannya Karo akan semakin maju. Pendidikan adalah jembatan emas perubahan,” papar Patris Ginting.
Usaha Barus juga menyampaikan kerinduannya terhadap pertanian Karo yang sedang mengalami masa-masa  sulit. Dia banyak cerita soal pentingnya penyuluhan terhadap petani. Gebu Karo nantinya dengan lembaga Masyarakat Jeruk Indonesia (MJI) dan PT Elim Tani miliknya akan membantu merealisasikan pertanian unggul bagi Karo. Optimisme Barus selanjutnya ditandai dengan semangat membangun jaringan pemasaran hasil pertanian Karo, menemukan rumus agar ke depan terjadi perubahan dengan usaha keras terhadap pertanian di Karo.
Di penghujung pertemuan dengan Jonathan Tarigan, pengurus Gebu Karo menyampaikan harapannya terhadap Karo.
“Karo harus dibangun oleh seluruh stake holder Karo. Sudah saatnya kita membangun Karo. Tuhan sudah berkehendak terhadap Gebu Karo sehingga respon masyarakat sangat luar biasa. Mari kita bersama-sama membangun Karo kita,” kata Patris Ginting di hadapan Jonathan Tarigan, Usaha Barus dan penulis.

Toko Swalayan Indomaret Mengepung Kabanjahe



NGGUNTUR PURBA. KABANJAHE. Maraknya toko swalayan Indomaret akhir-akhir ini di Kota Kabanjahe (Kab. Karo) berdampak negatip terhadap para pedagang kecil di kota itu. Liputan Sora Sirulo di lapangan menunjukkan tingkat penjualan di toko-toko biasa menurun drastis karena orang-orang lebih suka berbelanja ke toko-toko swalayan itu.
Sebagaimana dikatakan oleh seorang pedagang kelontong (Charter Sinulingga) kepada Sora Sirulo saat mengunjungi toko kelontongnya di Jl. Jamin Ginting (antara Jl. Batiren Purban dengan Gg. Rejeki) [Kamis 30/8] , dia sangat keberatan dengan adanya toko-toko swalayan tersebut. Sebabnya, banyaknya toko swalayan Indomaret di Kabanjahe telah berpengaruh langsung terhadap menurunnya tingkat penjualan toko kelontong yang dia kelolola sebagai usaha keluarga. Dia menderita kerugian karena banyaknya barang yang menumpuk dan tidak mencapai target penjualan seperti sebelum-sebelumnya. Charter mengharapkan pemerintah dapat menertibkan toko-toko swalayan tersebut dan mendukung usaha yang dikelola masyarakat kecil.
“Kalaupun ada swalayan, hendaknya dibatasi jumlahnya,” kata Charter.
Menurut catatan Sora Sirulo, sekarang ini terdapat 5 toko swalayan Indomaret di Kota Kabanjahe yang mengambil posisi strategis mengepung kota dan menampung pembeli dari luar kota. Kelima toko swalayan Indomaret itu adalah 1. Simpang Empat Jl. Kotacane (ke arah Kotacane), 2. Jl. Mubah Purba (Depan Patung Kapiten Purba yang berada di persimpangan jalan menuju Siantar/ Sidikalang), 3. Simpang Enem (jalan besar menuju Berastagi/ Medan), 4. Jl. Veteran (jalan besar menuju Berastagi/ Medan), 5. Simpang Telu 3 depan Mesjid Agung (jalan besar yang menghubungkan Kabanjahe dengan Berastagi/Medan dan kampung-kampung Karo di sekitar Gunung Sinabung).
Keluhan yang disampaikan oleh Charter Sinulingga tampaknya mewakili para pengusaha toko kelontong lainnya di Kabanjahe. Tak ada satupun diantara mereka yang menganggap positip kehadiran Indomaret di kota mereka. Beda dengan beberapa warga Kabanjahe yang bukan pengusaha kelontong yang ditanyai Sora Sirulo. Mereka malahan menganggap kehadiran Indomaret positip.
"Tidak harus jauh lagi ke pasar untuk berbelanja. Semuanya serba ada, bersih dan harganya pun umumnya murah," kata seorang pembeli saat diwawancarai di toko swalayan Indomaret depan Mesjid Agung.

Mandi Uap: Dari Jaman Romawi Kuno ke Karo Masa Kini


Oleh: Jack Ginting (Roma-Italy)
Dua hari berturut-turut, ditengah kesibukan sehari-hari, aku membersihkan tumbuh-tumbuhan dan akar-akaran yang menutupi tembok antik romani yang sekaligus juga menjadi tembok bagian barat pekarangan kami. Cukup melelahkan terlebih karena sengatan panas matahari musim semi yang sudah menyamai panasnya musim panas. Tapi saya sendiri cukup senang. Sekarang tembok antik itu sudah mununjukkan keagungannya kembali.
Saat itu masih ada dua hari lagi tersisa settimana della cultura(pekan budaya) di kota Roma. Selama pekan budaya, kita dapat mengunjungi museum dan tempat-tempat bersejarah tanpa pungutan biaya, alias gratisan. Tanpa menunggu waktu lagi, saya ajak seorang teman untuk mengunjungi beberapa museum. Begitu keluar dari gerbang, saya menoleh ke halaman rumah dan terlihat keanggunan rumah tempat tinggal kami, dihiasi taman yang luas dengan tembok romawi kunonya. Dari situlah mulainya pembicaraan kami.Teman itu, Colin, yang aslinya dari negara Malta, menginformasikan kepada saya bahwa tembok yang ada di halaman rumah kami itu bukanlah tembok Kota Romawi, melainkan tali air yang membawa air bersih ke Terme di Caracalla (salah satu permandian air panas pada Jaman Romawi yang ada di Kota Roma). Tahukah kamu, katanya, keberadaan pelacur-pelacur di sepanjang jalan rumah kita itu, mempunyai sejarah yang panjang? Keberadaan mereka sudah ada dari generasi ke generasi sejak Jaman Romawi, katanya lagi. Singkat cerita dia mulai menjelaskan hubungan antara mandi air panas pada Jaman Romawi,  tawaran massage dan prostitusi. Saya bisa menerima penjelasannya karena Terme itu terletak berseberangan jalan dengan rumah tempat tinggal kami.
Entah kenapa, saat itu kami begitu tertarik “membahas” thema tersebut. Pembicaraan kami pun tidak terlepas dari Turkish bath(mandi uap ala Turki) dan sauna-sauna modern dalam kaitannya dengan tawaran massage dan prostitusi. Bahkan menurut ceritanya di Inggris ada tempat pangkas rambut yang menawarkan layanan sauna dan antek-anteknya. Terme, Turkish Bath dansauna masih teguh pada tujuannya yakni untuk kesehatan, kebugaran dan kecantikan, sekalipun ada seikit penyimpangan dari tujuan tersebut.
Mendengar cerita teman ini, saya menjadi teringat riwayat oukup yang berakar kuat dalam tradisi Karo. Oukup yang pada awalnya (sejauh saya tahu) adalah tradisi mandi uap bagi seorang ibu yang baru melahirkan untuk membugarkan kembali tubuhnya. Biasanya dilakukan di rumah. Seiring dengan berkembangnya jaman dan tehnologi kebidanan, oukup sepertinya tidak dibutuhkan lagi oleh ibu-ibu yang melahirkan. Cukup dirawat dua tiga hari di rumah sakit, semuanya bisa berjalan dengan normal. Oukuppun mulai menjadi barang dagangan.
Saya tidak mengetahui jelas kapan mulainya oukup menjadi lahan bisnis. Tapi sejauh ingatan saya, oukup sudah cukup menjamur di daerah Padang Bulan Medan. Pengelola juga menawarkan massage bagi yang berminat. Apakah ada tawaran lebih dari itu, saya sendiri tidak bisa memastikannnya. Tapi yang jelas, begitu mendengar kata oukup, banyak orang langsung punya konotasi lain. Akankah citra oukup pulih kembali? Hanya kita, pengelola, dan masyarakat Karo khususnya yang bisa memulihkan citra aslinya.

Minuman Keras Oplosan Mengambil Korban di Kabanjahe


JANDRI ADI. KABANJAHE. Malam Minggu lalu [26/8], 3 pemuda mengunjungi sebuah cafe di seputaran Kabanjahe. Mereka memesan minuman keras merk Scott. Tak berapa lama setelah minum, tiba-tiba saja mulut mereka berbuih. Menduga bahwa mereka keracunan, mereka pun secepatnya pergi ke sebuah rumah sakit terdekat. Salah satu diantara ketiga korban akhirnya meninggal dunia kemarin [Rabu 29/8].
Korban yang meninggal dunia bernama Barung Tarigan, karyawan perusahaan angkutan bus CV Murni Express di Kabanjahe. Dua korban lainnya saat ini telah pulih setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Ternyata, minuman keras merk Scott yang mereka minum di café itu adalah jenis oplosan yang sangat berbahaya bagi orang yang meminumnya.

Sindikat Pencuri Spesialis Rumah Kosong Terbongkar


IMANUEL SITEPU. PANCURBATU. Unit Reskrim Polsek Pancurbatu akhirnmya berhasil membongkar sindikat pencurian spesialis rumah kososng di kawasan Perumnas Simalingkar (Kec. Pancurbatu). 5 tersangka diamankan dari tempat terpisah [Selasa 28/8 dini hari]. Saat dibekuk, salah seorang tersangka malah kedapatan mengantongi setengah jie sabu-sabu.
Informasi diperoleh Sora sirulo [Rabu 29/8] di Maoplsek Pancurbatu menyebutkan, awalnya petugas menerima laporan pengaduan dari seorang ibu rumah tangga dra. Ngidah br Perangin-angin. Pensiunan PNS ini mengaku, rumahnya yang berada di kawasan Jl. Jati XI No. 20  Perumnas Simalingkar dibobol maling [Senin 27/8 dini hari]. Dari dalam kamarnya, pelaku berhasil mencuri uang kontan sebesar Rp. 4 juta, dan perhiasan emas serta berlian yang seluruhnya ditaksir mencapai Rp 35 juta. Pelaku masuk ke dalam kamar, setelah terlebih dahulu mencongkel kaca jendela, dan merusak terali besi jendela.

Setelah menerima laporan, polisi  kemudian melakukan penyelidikan dan pelacakan untuk memburu pelaku.  Beberapa jam  kemudian, dibantu warga, petugas berhasil menciduk tersangka SOS alias Encik (25) warga Jl. Damar, Perumnas Simalingkar, dan tersangka BM (18) warga Jl. Jati, Perumnas Simalingkar dari salah satu rumah kosong tak jauh dari kediaman mereka. Saat diinterogasi, kedua tersangka mengaku, sudah menjual perhiasan milik korban kepada penadah di kawasan Petisah Medan, dan uangnya telah dibagi. Polisi pun menggeledah keduanya, dan ternyata dari saku celana tersangka BM ditemukan setengah jie sabu-sabu.

Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan kedua pencuri ini, polisi melakukan pengembangan. Dari hasil pengembangan, tak lama berselang, petugas  meringkus tersangka EBT (25) warga Jl. Damar, Perumnas Simalingkar dari kediamannya. Penangkapan tersangka EBT berdasarkan pengakuan kedua tersangka yang terlebih dahulu ditangkap tadi, karena mereka secara bersama-sama melakukan pencurian di rumah milik Marta br Situmeang di Jl. Rotan Raya, Perumnas Simalingkar pada hari Minggu bulan Mei lalu. Dari rumah PNS ini, ketiga tersangka berhasil menggasak alat-alat elektronik ditambah perhiasan berlian senilai Rp 25 juta. Saat beraksi, ketiga tersangka terlebih dahulu memantau kediaman korban untuk memastikan kalau rumah yang akan dijadikan sasaran tersebut kosong.

Lalu, polisi kembali melakukan pengembangan untuk terus melacak sindikat kawanan pencuri spesialis rumah kosong ini. Dalam waktu singkat, pada hari yang sama, tersangka FN (21) warga Jl. Damar, Perumnas Simalingkar diamankan dari kediamannya. Tersangka FN ditangkap dari hasil pemeriksaan tersangka  SOS alias Encik yang mengaku bahwa dia dan FN melakukan aksi pencurian di rumah Ipo Juli Asti br Simorangkir (24) di Jl. Damar XIV No. 41 Perumnas Simalingkar pada tanggal 3 Juni 2012 sekira Pkl. 10.00 WIB lalu. Dari rumah anak gadis yang ditinggal kosong ini tersangka Encik dan FN berhasil menggondol uang dan barang-barang berharga senilai Rp 20 juta. Kasusnya juga telah dilaporkan korban ke Polsek Pancurbatu.

Untuk pengusutan lebih lanjut, ke-lima tersangka diamankan ke Mapolsek Pancurbatu. Petugas juga mengamankan setengah jie sabu-sabu dan uang kontan Rp 5 juta sisa penjualan perhiasan milik korban sebagai barang bukti. Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu melalui Kanit Reskrim AKP P. Samosir ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan,  kelima tersangka ditangkap karena terlibat kasus pencurian di rumah kosong. "Setelah diperiksa secara intensif, mereka kita jebloskan ke sel tahanan menunggu berkasnya dilimpahkan ke kejaksaan," ucap Samosir.

Foto: Kelima tersangka maling spesialis rumah kosong

Akibat Listrik Padam, Rumah Sinuhaji Ludes Terbakar



IMANUEL SITEPU. SIBOLANGIT. Akibat seringnya terjadi pemadaman listrik, khususnya di wilayah Kecamatan Pancurbatu dan Kecamatan Sibolangit,  selain mengganggu aktivitas  warga, ternyata bisa berakibat fatal. Saat terjadi pemadaman listrik, warga terpaksa menggunakan berbagai alat penerangan, seperti lilin dan lampu minyak. Begitulah yang terjadi pada Salam Sinuhaji (60) di kawasan Jl. Jamin Ginting Dusun II Desa Bingkawan (Kec. Sibolangit). Saat terjadi pemadaman listrik secara mendadak oleh PLN [Selasa 28/8 malam], sebagian besar warga desa ini termasuk Salam Sinuhaji menggunakan alat penerang manual (sebagian kecil menggunakan genset) yang akhirnya mengakibatkan kebakaran.
Informasi diperoleh, Salman Sinuhaji menyalakan lampu teplok di kediamannya yang sekaligus toko kelontong itu. Kebetulan, salah seorang putrinya yang bernama Rika Br Sinuhaji (20), yang merupakan karyawati Hill Park Sibolangit, baru saja selesai mandii. Dia masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Saat itu, tiba-tiba saja terjadi kebakaran. Dia tidak dapat diselamatkan karena api cepat berkobar dan kepulan asap memenuhi seluruh ruangan rumah Salman, termasuk kamar Rika.

Sementara Salman bersama isterinya Kumpul Br Sembiring (55) dan dua anaknya yang lain berada  di ruang tamu, begitu melihat api membesar, langsung lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri sambil berteriak kebakaran. Sedangkan Richard yang merupakan putra sulungnya saat kejadian dikabarkan lagi memancing di sungai  Masyarakat sekitar yang melihat rumah Salman terbakar secara sukarela berdatangan memberi bantuan secara manual sekaligus melaporkan kejadian ke Polsek Pancurbatu.

Untuk memudahkan upaya pemadaman, warga menghentikan beberapa unit truk tangki pengangkut air mineral yang datang dari arah Sibolangit.  Saat mendengar ada teriakan minta tolong dari salah satu kamar rumah Salman,  dengan gesit  dan tanpa memikirkan resiko Tamat yang merupakan tetangga korban langsung meringsek masuk ke dalam setelah sebelumnya mendobrak pintu kamar. Ternyata, suara teriakan tersebut  tak lain adalah Rika Br Sinuhaji yang merupakan anak ketiga Salman yang  tak bisa lagi  menyelamatkan diri karena seluruh ruangan kamarnya sudah dipenuhi asap. Bahkan, sekujur  tubuh dan wajahnya juga sudah melepuh karena terimbas kobaran api.

Setelah berhasil mengeluarkan Rika dari dalam kamarnya, kedua orangtuanya dibantu warga langsung melarikan Rika ke tempat pengobatan alternatif di kawasan Namo Pecawir (Kec. Pancurbatu). Tak lama kemudian, petugas Polsek Pancurbatu dipimpin langsung Kanit Reskrim AKP P. Samosir turun ke TKP melakukan penyelidikan. Setibanya di lokasi, kobaran api sudah berhasil dipadamkan. Selanjutnya, petugas mengamankan sisa barang yang terbakar sebagai barang bukti.


Rika Akhirnya Tewas
Karena kondisi luka bakar yang cukup parah, akhirnya Rika tewas tak tertolong lagi [Rabu 29/8 Pkl. 06.00 WIB].  Jenazah Rika langsung disemayamkan di Bingkawan untuk selanjutnya dikebumikan.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu melalui Kanit Reskrim AKP P. Samosir SH ketika dikonfirmasi mengatakan, asal api diduga kuat karena lampu teplok yang dinyalakan si pemilik rumah menyambar barang yang mudah terbakar. Bahkan, tabung gas elpiji yang berada di dapur rumah sempat meledak karena tersambar kobaran api.

"Dalam kaitan itu, kita sudah mengamankan barang bukti, dan meminta keterangan pemilik rumah dan sejumlah saksi mata," ucap Samosir.

Dari  pantauan Sora Sirulo di lapangan [Rabu 29/8 pagi], terlihat  orangtua  berikut keluarga korban meratapi kepergian almarhum menghadap Sang Khalik untuk selama-lamanya. Mereka tak menyangka, gadis yang dikenal ramah dan murah senyum itu meninggal dunia dengan cara yang tragis. Apalagi, kondisi korban cukup mengenaskan. Sekujur tubuh dan wajahnya sudah hitam karena hangus terbakar. Bahkan, rambutnya juga sudah tak terisa lagi.

Mereka juga menyesalkan kinerja pihak PLN yang sering melakukan pemadaman listrik di kawasan Sibolangit. Sebab, kalau listrik padam, warga pasti menggunakan alat penerangan alternatif agar tidak merasa kegelapan.

Foto: Rumah yang Terbakar, Gosong

Akibat Listrik Padam, Rumah Sinuhaji Ludes Terbakar



IMANUEL SITEPU. SIBOLANGIT. Akibat seringnya terjadi pemadaman listrik, khususnya di wilayah Kecamatan Pancurbatu dan Kecamatan Sibolangit,  selain mengganggu aktivitas  warga, ternyata bisa berakibat fatal. Saat terjadi pemadaman listrik, warga terpaksa menggunakan berbagai alat penerangan, seperti lilin dan lampu minyak. Begitulah yang terjadi pada Salam Sinuhaji (60) di kawasan Jl. Jamin Ginting Dusun II Desa Bingkawan (Kec. Sibolangit). Saat terjadi pemadaman listrik secara mendadak oleh PLN [Selasa 28/8 malam], sebagian besar warga desa ini termasuk Salam Sinuhaji menggunakan alat penerang manual (sebagian kecil menggunakan genset) yang akhirnya mengakibatkan kebakaran.
Informasi diperoleh, Salman Sinuhaji menyalakan lampu teplok di kediamannya yang sekaligus toko kelontong itu. Kebetulan, salah seorang putrinya yang bernama Rika Br Sinuhaji (20), yang merupakan karyawati Hill Park Sibolangit, baru saja selesai mandii. Dia masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Saat itu, tiba-tiba saja terjadi kebakaran. Dia tidak dapat diselamatkan karena api cepat berkobar dan kepulan asap memenuhi seluruh ruangan rumah Salman, termasuk kamar Rika.

Sementara Salman bersama isterinya Kumpul Br Sembiring (55) dan dua anaknya yang lain berada  di ruang tamu, begitu melihat api membesar, langsung lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri sambil berteriak kebakaran. Sedangkan Richard yang merupakan putra sulungnya saat kejadian dikabarkan lagi memancing di sungai  Masyarakat sekitar yang melihat rumah Salman terbakar secara sukarela berdatangan memberi bantuan secara manual sekaligus melaporkan kejadian ke Polsek Pancurbatu.

Untuk memudahkan upaya pemadaman, warga menghentikan beberapa unit truk tangki pengangkut air mineral yang datang dari arah Sibolangit.  Saat mendengar ada teriakan minta tolong dari salah satu kamar rumah Salman,  dengan gesit  dan tanpa memikirkan resiko Tamat yang merupakan tetangga korban langsung meringsek masuk ke dalam setelah sebelumnya mendobrak pintu kamar. Ternyata, suara teriakan tersebut  tak lain adalah Rika Br Sinuhaji yang merupakan anak ketiga Salman yang  tak bisa lagi  menyelamatkan diri karena seluruh ruangan kamarnya sudah dipenuhi asap. Bahkan, sekujur  tubuh dan wajahnya juga sudah melepuh karena terimbas kobaran api.

Setelah berhasil mengeluarkan Rika dari dalam kamarnya, kedua orangtuanya dibantu warga langsung melarikan Rika ke tempat pengobatan alternatif di kawasan Namo Pecawir (Kec. Pancurbatu). Tak lama kemudian, petugas Polsek Pancurbatu dipimpin langsung Kanit Reskrim AKP P. Samosir turun ke TKP melakukan penyelidikan. Setibanya di lokasi, kobaran api sudah berhasil dipadamkan. Selanjutnya, petugas mengamankan sisa barang yang terbakar sebagai barang bukti.


Rika Akhirnya Tewas
Karena kondisi luka bakar yang cukup parah, akhirnya Rika tewas tak tertolong lagi [Rabu 29/8 Pkl. 06.00 WIB].  Jenazah Rika langsung disemayamkan di Bingkawan untuk selanjutnya dikebumikan.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu melalui Kanit Reskrim AKP P. Samosir SH ketika dikonfirmasi mengatakan, asal api diduga kuat karena lampu teplok yang dinyalakan si pemilik rumah menyambar barang yang mudah terbakar. Bahkan, tabung gas elpiji yang berada di dapur rumah sempat meledak karena tersambar kobaran api.

"Dalam kaitan itu, kita sudah mengamankan barang bukti, dan meminta keterangan pemilik rumah dan sejumlah saksi mata," ucap Samosir.

Dari  pantauan Sora Sirulo di lapangan [Rabu 29/8 pagi], terlihat  orangtua  berikut keluarga korban meratapi kepergian almarhum menghadap Sang Khalik untuk selama-lamanya. Mereka tak menyangka, gadis yang dikenal ramah dan murah senyum itu meninggal dunia dengan cara yang tragis. Apalagi, kondisi korban cukup mengenaskan. Sekujur tubuh dan wajahnya sudah hitam karena hangus terbakar. Bahkan, rambutnya juga sudah tak terisa lagi.

Mereka juga menyesalkan kinerja pihak PLN yang sering melakukan pemadaman listrik di kawasan Sibolangit. Sebab, kalau listrik padam, warga pasti menggunakan alat penerangan alternatif agar tidak merasa kegelapan.

Foto: Rumah yang Terbakar, Gosong

Butuh Belanja Dapur, Sembiring Curi Lima Ayam Tetangga


IMANUEL SITEPU. MEDAN. Irwansyah Putra Sembiring (26) warga Jl. Sakura Lingkungan I Kelurahan Tanjung Selamat (Kec. Medan Tuntungan) dibalbal warga tak jauh dari kediaman korbannya [Senin 27/8 sekira Pkl. 16.00 Wib] karena ketahuan mencuri 5 ekor ayam jago milik Sofyan (25) warga Jl. Flamboyan Raya Lingkungan IV Kelurahan Tanjung Selamat. Akibatnya, bapak 1 anak ini bonyok dan diserahkan ke polisi.
Informasi dihimpun Sora Sirulo di Mapolsek Delitua menyebutkan, sore itu, Irwan membutuhkan uang karena istrinya mendesak perlu uang belanja. Mendengar keluhan istrinya, bapak 1 anak ini mencari pinjaman ke sana ke mari. Namun, karena hingga sore harinya belum juga mendapat pinjaman, buruh bangunan ini pun gelap mata. Saat membutuhkan itu, dia melihat 5 ekor ayam milik Sofyan berada di kandang. Tanpa pikir panjang lagi, Irwan menyambar ayam tersebut. Selanjutnya, dia langsung pergi. Korban yang mendengar suara ayamnya langsung bergegas dari dalam rumahnya yang saat kejadian lagi beristirahat.

Begitu sampai di kandang ayamnya, dia mendapati kelima ayam jagonya telah rahib. Mengetahui dirinya telah menjadi korban pencurian, korban langsung mengejar pelakunya sambil berteriak maling. Warga yang mendengar terikan itu langsung mencari sumber suara. Selanjutnya, bersama warga, Sofyan mencari keberadaan tersangka. Saat itu lah warga mendapati Irwan lagi bersembunyi di semak-semak. Tanpa dikomandoi warga langsung membalbalnya hingga lembam-lembam.

Namun nyawanya bisa diselamatkan, karena saat kejadian, petugas kepolisian dari Polsek Delitua yang melakukan patroli melintas di tempat itu. Bersama barang bukti tersangka diboyong ke Mapolsek Delitua guna pengusutan lebih lanjut. Saat dikonfirmasi, Irwansyah mengakui perbuatanya.

”Aku mencuri karena butuh uang, bang, karena gaji menjadi kuli bangunan tak mencukupi. Aku mencuri ayam ini udah 5 kali kulakukan, bang. Aku menjualnya kepada siapa saja yang perlu ayam,” ujar pria yang di tangan kirinya terdapat tato gambar naga ini.

Kapolsek Delitua Kompol SP Sinulingga melalui Kanit Reskrim AKP Semion Sembiring membenarkan kejadian itu. ”Saat ini, tersangka sudah kita amakan dan tersangka masih dalam pemeriksaan,” ujar Semion.

Wartawan TVOne Korban Pengeroyokan Telah Mampu Duduk


RANEVI. KABANJAHE. Setelah sadarkan diri, wartawan TVOne yang menjadi korban pengeroyokan di Simpang Enem Kabanjahe sore tadi [Senin 28/8 Pkl. 16.00 Wib), Irfan (35), menuturkan kepada pihak kepolisian runtutan peristiwa pengeroyokan yang dialaminya.
Awalnya, korban melintas di Jl. Kapten Pala Bangun (Simpang Enem) Kabanjahe dengan mengendarai mobil Mitsubishi Lancer bernomor polisi BK 1416 LM warna biru milik temannya. Dalam perjalanan itu, dia sudah dibuntuti oleh sekitar 15-20 orang. Setelah mengantarkan temannya, tiba-tiba mobilnya dihadang dengan mobil dan beberapa sepeda motor yang sedari tadi telah membuntututinya, tepatnya di seputaran SMA GBKP. Tanpa berbicara, para pembuntut langsung menghajar korban dengan kelewang dan beroti. Karena lawan yang sedemikian banyaknya, korban akhirnya tergeletak tidak sadarkan diri.
Mobil yang dikendarai korban sempat dilarikan oleh para pelaku pengeroyokan, tetapi selang beberapa  jam kemudian, mobil ditemukan di sekitar Lau Dah, Kabanjahe. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan olah TKP. Salah satu identitas pelaku sudah diketahui. Kini polisi sedang melakukan pencarian dan pengejaran terhadap para pelaku.
Kini Irfan sudah mampu duduk di tempat tidurnya di ruang rawat RSU Kabanjahe meski infusnya belum dilepas.

Rumah Beru Nangin Dibobol Maling Puluhan Juta Rahib


IMANUEL SITEPU. PANCURBATUHati-hati jika meninggalkan rumah untuk bepergian ke luar kota. Apalagi pergi dalam waktu yang lama dan  meninggalkan uang serta barang-barang berharga di rumah karena dapat mengundang niat jahat orang yang memanfaatkan kesempatan. Seperti halnya yang terjadi di rumah dra. Ngidah br Perangin-angin. Rumah Pensiunan PNS yang berlokasi di kawasan Jl. Jati XI No. 20  Perumnas Simalingkar (Kec. Pancurbatu) ini dibobol maling [Senin 27/8 dini hari].
Awalnya, kasus pembongkaran rumah tersebut dilaporkan oleh salah seorang keluarga korban ke Polsek Pancurbatu Senin pagi, mengingat korban dan suaminya masih berada di Rantauprapat (Kab. Labuhanbatu). Begitu mendapat kabar kalau rumahnya dimasuki orang tak dikenal, korban pun bergegas berangkat dari Rantauprapat menuju ke rumahnya.

Tak lama kemudian, Tim Reskrim Polsek Pancurbatu dibantu personil Patroli yang piket meluncur ke lokasi kejadian melakukan penyelidikan dan olah TKP. Dari hasil penyelidikan di lapangan, pelaku yang diduga berperawakan kurus itu masuk ke dalam kamar korban dengan cara melepaskan 3 kaca jendela, merusak jerjak jendela dan, lalu, mengacak-acak seluruh barang di dalam kamar. Menurut pengakuan korban yang ditemui di TKP, uang kontan sebesar Rp 4 juta ditambah sejumlah perhiasan emas dan berlian disimpan dalam kotak yang seluruhnya ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Untuk pengusutan lebih lanjut, polisi mengamankan kotak tempat penyimpanan uang dan perhiasan tersebut ke Polsek Pancurbatu sebagai barang bukti. Menyusul dra. Ngidah br. Perangin-angin membuat laporan pengaduan secara resmi. Ketika ditemui kru koran ini usai membuat laporannya, korban mengatakan, sejak dia dan suaminya pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), mereka tinggal di Rantauprapat. Namun demikian, sebulan sekali tetap pulang ke rumah yang di Perumnas Simalingkar.

"Bahkan, 3 minggu yang lalu, kami juga masih sempat mengecek kondisi rumah. Karena memang selama ini aman-aman saja, saat kembali ke Rantauprapat saya menyimpan uang dan perhiasan di dalam kotak dan meletakkannya di dalam lemari kamar, tapi ternyata sudah rahib dibobol maling," ucap Beru Nangin dengan nada sedih.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu melalui Kanit Reskrim AKP P. Samosir ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, kasusnya masih dalam penyelidikan dan penyidikan.

Intensitas Curah Hujan Bagian Hulu Tinggi, Warga Delitua Terima Banjir Kiriman


IMANUEL SITEPU. DELITUA. Intensitas hujan sangat tinggi melanda bagian hulu [Senin 27/8 malam] mengakibatkan bagian hilir seperti seputaran Kota Medan dan Kecamatan Delitua mendapat banjir kiriman.
Seperti halnya di Kelurahan Delitua Barat (Kec. Delitua), Pantauan Sora Sirulo, air menggenangi pemukiman penduduk sejak malam tadi hingga sore ini. Ketinggian air rata-rata 25 CM. Tapi warga menyebut, kalau banjir tersebut bukan karena daerahnya diguyur hujan lebat, melainkan akibat banjir kiriman dari kawasan hulu yang diguyur hujan lebat.

“Ini banjir kiriman dari daerah atas. Kalau hujan, airnya pasti lari ke sini,  karena pintu irigasi yang berada di Kwala Simei-mei enggak ada yang menjaga, sehingga debit air tak terkendali saat sungai Lau Simei-mei meluap,” ujar Pak Adi, salah seorang warga

Dikatakanya lagi: "Kami warga sini meminta kepada PU Pengairan Deliserdang menempatkan petugas di pintu irigasi agar bisa mengendalikan debit air di kala hujan turun. Bila tak dikendalikan, warga terus akan mengalami kebanjiran di saat hujan turun di kawasan gunung.”

Sementara itu, Camat Delitua Edy Yusuf saat dikonfirmasi mengatakan: "kita telah sampaikan masalah banjir ini ke Dinas PU agar memberikan solusi terbaik untuk mengatasinya, dan diminta kepada warga agar selalu waspada bila hujan turun di kawasan Delitua ini.”

Kabid Datin BBMKG Wilayah I Hendra Swarta saat dikonfirmasi mengatkan: ”Di bulan Agustus, kawasan Deliserdang, Langkat, Medan dan lainnya hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terus menerpa. Untuk itu, diminta kepada warga terus waspada dan berhati-hati saat berkendara. Kemungkinan curah hujan berintensitas tinggi ini akan terus terjadi hingga bulan September dan pertengahan Oktober. Gejala angin kencang dapat dilihat berdasarkan kondisi cuaca sebelum hujan turun."

Untuk wilayah Sumatra Utara, hujan akan kerap terjadi di wilayah bagian Selatan dan Barat. Durasi hujan pun diperkirakan akan terus meningkat. Hendra Swarta menghimbau warga yang tinggal di daerah rawan genangan agar tetap waspada. Mengingat curah hujan di bagian Selatan, seperti daerah Delisersang, Medan, Binjai, Langkat dan lainnya, intensitas hujannya diprediksi lebih tinggi.

Curah Hujan Tinggi, Jalan Biru-biru--Bandarbaru Tertimbun Longsor



IMANUEL SITEPU. BIRU BIRU.Tingginya Curah hujan disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Deliserdang [Senin 27/8 Pkl. 19.30 Wib] mengakibatkan sejumlah ruas jalan longsor dan tertimbun tanah. Seperti halnya ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Biru-biru dengan Kecamatan Sibolangit, tepatnya di Desa Peria-ria (Kec. Biru-biru). Sejumlah ruas jalan tertimbun tanah longsor di desa ini. Bahkan di beberapa titik, terlihat tebing jalan amblas dimakan jurang.
Pantauan Sora Sirulo hari ini di lokasi [Selasa 28/8], tinginya curah hujan juga telah mengakibatkan pemadaman arus listrik di beberapa desa. 2 tiang listrik yang berada di pinggir jalan ikut roboh akibat tertimpah pohon. Bukan itu saja, akibat intensitas  hujan yang tingggi sedangkan saluran drainase tidak berfungsi, median jalan dipenuhi lobang akibat terkikis air.
Kepala Desa Peria-ria Monang Sitepu yang mendapatkan informasi tersebut Senin Malam langsung menuju lokasi dan mengerahkan warganya membersihkan jalan dari pepohonan tumbang menghalangi jalan. Untuk sementara warga telah dapat melintasi jalan ini masih harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan masih licin akibat berlumpur.

Camat Biru-biru Bronsyah Girsang SE ketika dikonfirmasi mengatakan, selama ini, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru merupakan daerah rawan longsor karena topografinya yang berbukit dan pegunungan. Selain itu, terdapat sejumlah daerah aliran sungai (DAS) dan puluhahan anak sungai.

”Oleh karena itu, dihimbau kepada warga yang mendiami wilayah pegunungan agar selalu waspada. Apalagi saat ini cuaca sangat ekstrim. Hujan turun selalu dibarengi dengan angin kencang," ujarnya.

Foto: Seorang pengenda sepeda motor melintasi salah satu titik longsor dengan ekstra hati-hati. 

Jalan Langkat—Karo Perlu Dibenahi



FERI TARIGAN. TELAGAH. Jarak antara desa Telagah (Kec. Sei Bingai, Kab. Langkat) dan desa Kutarayat (Kec. Simpang Empat, Kab. Karo) sebenarnya tidak jauh, tapi baru beberapa tahun belakangan ini penduduk kedua desa ini bisa saling kunjung langsung. Dulunya, mereka harus melintasi Binjai, Medan, dan Berastagi terlebih dahulu bila tidak ingin menembus hutan lewat jalan setapak yang dapat memakan waktu 2 hari lamanya. Sejak dibukanya jalan Langkat-Karo yang dapat dilalui kenderaan roda empat, Telagah Kutarayat dapat ditempuh 2 jam.
Banyak penduduk Kutarayat ke Telagah setiap pekan Telagah (Jumat) dengan mengendarai bus Sinabung Jaya. Mereka menjual sayur-sayuran ke pasar Telagah dan pulangnya membawa belanjaan yang sulit didapat di Karo Gugung (kelapa, misalnya). Penduduk Telagah juga semakin banyak berwisata ke Karo Gugung, khususnya Lau Kawar, dengan memborong cold diesel atau pick up atau juga mengendarai sepeda motor. Arus kunjungan dari Telagah ke Kec. Simpang Empat dan Kec. Naman Teran meningkat drastis pada saat kerja tahun nimpa bunga benih(Oktober).Namun begitu, jalan antara Telagah dengan Kutarayat sebenarnya masih perlu dibenahi. Bila jalan ini diaspal dan dirawat dengan baik, jangka tempuhnya bisa lebih cepat dua kali lipat. Hendaknya Pemrov Sumut melihat bahwa jalan ini bisa menjadi salah satu jalan alternatif mengurangi kemacetan lalu lintas Medan-Berastagi.

Deleng Sipiso-piso Terbakar Lagi


EVI LISTI TESARINA. MEREK. Sudah menjadi langganan Gunung Sipiso-piso dilalap api kebakaran setiap tahunnya, terutama di musim kemarau. Demikian halnya ketika Sora Sirulo melintas di jalan Kabanjahe--Siantar [Minggu 2/9]. Terlihat kobaran api di salah satu sisi gunung yang menjadi hulu aliran Sungai Laubiang/ Sungai Wampu ini [Pkl. 12.30]. 
Api terlihat sangat marak tak jauh dari sebuah Kebun Percobaan Sipiso-piso. Diduga, api berasal dari Kebun Percobaan Sipiso-piso yang kemudian menyebar menuju puncak gunung. Cuaca yang kering dan banyaknya tumbuhan ilalang (rih) membuat api berkobar marak menjilat sekelilingnya serta asap mengepul membuat gunung seolah ditutup awan tebal dan hitam.

Polsek Pancurbatu Adakan Razia untuk Mempersempit Ruang Gerak Pelaku Kejahatan


IMANUEL SITEPU. PANCURBATU.Polsek Pancurbatu Polresta Medan kembali gelar razia [Minggu malam 5/9]. Razia yang berlangsung sekitar 2 jam mulai Pkl. 10.00 WIB itu di depan Polsek Pancurbatu dipimpin Kapolsek Kompol Darwin Sitepu PB serta puluhan personil dari unit Reskrim, Sabhara, Intel dan Lantas.
Dalam razia tersebut, polisi berhasil menilang 4 sepeda motor yang tidak lengkap surat-suratnya. Pantauan wartawan di lapangan, banyakb pengendara sepeda motor yang memutar haluan guna menghindari petugas. Diduga, mereka yang memutar haluan ini tidak memiliki surat-surat resmi kenderaannya. Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu PB didampingi Kanit Reskrim AKP P Samosir yang dikonfirmasi disela-sela razia mengatakan, digelarnya razia ini  bertujuanmempersempit ruang gerak penjahat serta geng motor terutama pelaku pencurian sepeda motor yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan.

"Kita juga bermaksud mendisiplinkan pengendara agar saat mengendarai kenderaan selalu membawa kelengkapan surat-surat kenderaan bermotor. Dengan adanya razia yang digelar ini, diharapkan mempersempit ruang gerak pelaku pencurian ranmor yang belakangan kian marak," kata Darwin Sitepu.

Kapolsek Pancurbatu juga menghimbau kepada pemilik sepeda motor agar memasang kunci pengaman tambahan di saat memarkirkan kenderaannya di manapun juga agar pemiliknya merasa aman di saat ingin melakukan kegiatannya. Razia seperti ini akan tetap dilakukan sewaktu-waktu, ujar Perwira berpangkat  satu melati ini.

Gebu Karo Dukung “Karo Mengajar” oleh Komunitas Peduli Sukajulu




SUPRIADI PURBA. KABANJAHE. Gerakan membangun kampung halaman sudah mulai lahir untuk Karo. Hal ini terlihat dari beberapa warga Karo yang ada di Tanah Karo dan luar Taneh Karo menggagas sebuah ide dalam memajukan pendidikan. Salah satunya yang diprakarsai oleh Patris Ginting dan beberapa unsur masyarakat yang peduli Sukajulu, sebuah desa di Kecamatan Barusjahe (Kab. Karo).
“Metode pendidikan informal adalah bentuk pengajaran yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemberian les tambahan bagi siswa-siswi SD kelas IV, V da VI adalah untuk membentuk karakter muda masa depan Karo khusunya Desa Sukajulu,” tutur Patris Ginting saat ditemui di Medan [Selasa 4/9].
Les/kursus Gratis yang digagasi adalah untuk menciptakan suasana baru bagi perkembangan masyarakat, khususnya memberikan kesadaran pentingnya pendidikan. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang memiliki kepedulian termasuk warga Sukajulu yang sudah berhasil di perantauan.
“Ini adalah sesuatu gebrakan yang akan diikuti oleh kampung-kampung lainnya di Karo. Sudah banyak yang menunjukkan keinginannya, apalagi ada sekarang Yayasan Gebu Karo yang siap sedia kapanpun dan di mananpun untuk mendukung perbaikan dalam pendidikan menuju Karo yang lebih baik,” ujar Patris.
Karo mengajar di Sukajulu ini diketuai oleh Normal Ginting dari Sukajulu, Sekretaris Loren br Saragih, Bendahara Patris Ginting dari Medan. Kegiatan ini digagasi oleh Komunitas Peduli Sukajulu yang anggotanya perantau anak Sukajulu di seluruh Indonesia termasuk Yayasan Gebu Karo yang sedang mengibarkan panji-panjinya di Karo. Les/kursus gratis ini dimulai Rabu 5 September 2012 (3 X dalam seminggu). Tempat diadakannya bimbingan atau kursus gratis ini untuk sementara dilaksanakan di SD Negeri Tigajumpa sambil menunggu tempat yang akan ditetapkan oleh pengurus dan warga yang peduli.




Para relawan atau guru yang memberikan waktunya untuk mengajar juga sangat diapresiasi oleh semua kalangan, apalagi dengan ide yang baik ini selanjutnya akan muncul desa-desa lain yang akan menghimpun kekuatan masyarakat daerah yang sukses di perantauan untuk mebangun kampung halaman. Relawan-relawan tersebut diantaranya, Rohim untuk Ilmu Pengetahuan Alam, Bina Nusa Sitepu untuk Matematika dan Marwan Sembriing untuk Bahasa Inggris.
“Dengan adanya keterlibatan masyarakat dan kemauan para siswa untuk belajar diharapkan akan ada kemajuan dalam sitem pendidikan khususnya di Tanah Karo sekitar,” kata Patris.
Hal lain yang disampaikan oleh Patris Ginting adalah kaitan dengan realisasi yang akan dilakukan oleh Yayasan Gebu Karo dalam waktu dekat, yaitu membangun jaringan dengan seluruh pemangku kepentingan di Karo di dalam dan di luar negeri untuk terlibat aktif membangun Karo melalui gerakan sederhana menuju gerakan besar. Sebagai salah satu Pengurus Gebu Karo, yayasan yang sedang menjadi perhatian masyarakat Karol ini, Patris Ginting menyampaikan harapannya bagi setiap warga Karo yang sudah berhasil untuk membangun Kampung Halaman.
Mari sipesikap kuta kemulihenta, naké,” imbuh Patris sembari menunjukkan rasa percaya dirinya terhadap masa depan Karo melalui Karo Mengajar.