Oleh: Swadaya Tarigan ST (Medan)
Kabupaten Karo memiliki banyak tempat wisata; Sipiso-piso, Sibayak, Sinabung, Lau Debuk-debuk, Lau Kawar, Sikulikap, Penatapen, Tahura, Desa Lingga, Desa Dokan, Berastagi, Uruk Tuhan, Taman Resort Simalem, dll. Warga Karo umumnya ramah dan sopan serta memiliki budaya yang menarik bagi wisatawan.
Sektor pariwisata harus ditingkatkan untuk memperluas lapangan kerja sekaligus menambah Pendapatan Asli Daerah. Pertambahan penduduk Kabupaten Karo dalam 5 tahun ini cukup tinggi, 2,2%/ tahun. Kondisi ini membuat beban perekonomian Kabupaten Karo yang mengandalkan pertanian, semakin berat. Ratio luas lahan pertanian dengan jumlah penduduk makin kecil. Rata-rata kepemilikan lahan saat ini adalah ± 0,8 ha/ KK (2008). Kontribusi pertanian terhadap PDRB Kabupaten Karo adalah 60,1%.Terbatasnya luas lahan pertanian mendorong pengalihan fungsi lahan-lahan kritis dan hutan menjadi lahan pertanian. Ini sudah terjadi di hampir semua kecamatan, terutama Kecamatan Laubaleng dan Kecamatan Mardinding yang mengakibatkan tanah longsor dan banjir.
Dengan kondisi begitu, struktur penopang perekonomian Kabupaten Karo harus secara bertahap diarahkan ke sektor-sektor unggulan non-pertanian; spt. jasa, perdagangan-hotel-restoran, dan pariwisata. Walaupun sektor jasa perdangangan-hotel-restoran berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Karo hingga 24% lebih, warga yang terlibat di dalamnya masih sedikit. Padahal, Kabupaten Karo memiliki banyak potensi untuk dikembangkan
Letak Kabupaten Karo sangat strategis. Dekat dengan ibukota propinsi yang juga merupakan pintu utama mancanegara dan juga lintasan 5 kabupaten menuju Medan (Aceh Tenggara, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Toba Samosir). Kabupaten Karo berada di dataran tinggi Bukit Barisan (400-1500 m dpl) dan dikelilingi hutan tropis yang luas sehingga berhawa sejuk dan segar.
Di Kabupaten Karo tersedia hotel-hotel dari kelas melati hingga berbintang taraf internasional. Hotel-hotel berbintang ini dalam beberapa tahun belakangan umumnya penuh setiap akhir pekan dan hari-hari libur. Umumnya pengunjung adalah wisatawan lokal, peserta seminar, rapat-rapat pemerintahan dan para pelaku bisnis.
Pemkab Karo sebelumnya belum maksimal mengembangkan pariwisata di daerah ini. Ke mana pariwisata Karo akan dibawa oleh bupati Karo yang sekarang? Perbaikan infra struktur terutama jalan-jalan kiranya mendapat prioritas di atas semuanya. Selain penting untuk peningkatan pariwisata juga penting untuk sektor-sektor lainnya seperti pertanian dan pergerakan warga.
Dengan kondisi begitu, struktur penopang perekonomian Kabupaten Karo harus secara bertahap diarahkan ke sektor-sektor unggulan non-pertanian; spt. jasa, perdagangan-hotel-restoran, dan pariwisata. Walaupun sektor jasa perdangangan-hotel-restoran berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Karo hingga 24% lebih, warga yang terlibat di dalamnya masih sedikit. Padahal, Kabupaten Karo memiliki banyak potensi untuk dikembangkan
Letak Kabupaten Karo sangat strategis. Dekat dengan ibukota propinsi yang juga merupakan pintu utama mancanegara dan juga lintasan 5 kabupaten menuju Medan (Aceh Tenggara, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Toba Samosir). Kabupaten Karo berada di dataran tinggi Bukit Barisan (400-1500 m dpl) dan dikelilingi hutan tropis yang luas sehingga berhawa sejuk dan segar.
Di Kabupaten Karo tersedia hotel-hotel dari kelas melati hingga berbintang taraf internasional. Hotel-hotel berbintang ini dalam beberapa tahun belakangan umumnya penuh setiap akhir pekan dan hari-hari libur. Umumnya pengunjung adalah wisatawan lokal, peserta seminar, rapat-rapat pemerintahan dan para pelaku bisnis.
Pemkab Karo sebelumnya belum maksimal mengembangkan pariwisata di daerah ini. Ke mana pariwisata Karo akan dibawa oleh bupati Karo yang sekarang? Perbaikan infra struktur terutama jalan-jalan kiranya mendapat prioritas di atas semuanya. Selain penting untuk peningkatan pariwisata juga penting untuk sektor-sektor lainnya seperti pertanian dan pergerakan warga.