DANA TARIGAN. KABANJAHE. Seminar sehari memperingati Bupati pertama Kabupaten Karo Rakoetta S. Brahmana akan digelar di gedung PPWG GBKP Zentrum Kabanjahe pada tanggal 27 September 2012. Acara dibuka pada Pkl. 08.00 Wib dan ditutup Pkl. 18.00 wib. Adapun thema dari seminar sehari ini adalah "Peran Rakoetta S. Brahmana dalam Pembentukan Kabupaten Karo dan penetapan hari jadi Pemerintahan Kabupaten Karo”. Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia, Sastra Sinulingga, kepada Sora Sirulo [Rabu 26/9] di Kabanjahe.
Selanjutnya Sastra Sinulingga menuturkan, adapun nara sumber yang akan menjadi pembicara pada seminar sehari besok adalah: Prof. Hiras L. Tobing tentang “Pergerakan kebangsaan, Nasionalisme dan Patriotisme”; Rahmat Purba SE MS tentang “Perjuangan Rakoetta S. Brahmana Menetukan Pemerintahan Kabupaten Berdiri Sendiri”, drs. Wara Sinuhaji MSi tentang “Sejarah Perkembangan Kabupaten Karo” dan Dr. (Cand) Juara R. Ginting MA tentang “Peranan Rakoetta S. Brahmana dalam Pembentukan Kabupaten Karo”.
Sastra menambahkan, pembicara Juara R. Ginting telah mengirim makalahnya kepada panitia, tapi dia akan berbicara lewat webcame dengan menggunakan Skype dari Leiden (Nederland) yang akan dipancarkan ke layar lebar sehingga semua peserta dapat mendengar dan berdialog dengannya. Seminar sehari ini akan dilengkapi dengan selingan-selingan seni dan sastra yang ditampilkan oleh kelompok-kelompok sanggar seni, vocal group maupun perorangan.
Nancy Meinintha Brahmana yang merupakan cucu dari Rakoetta S. Brahmana dan sekaligus sebagai Penasehat acara seminar sehari ini mengatakan, seminar ini bertujuan sebagai pendorong untuk pemerintah agar menindaklanjuti penabalan Jalan Rakoetta S. Brahmana yang rencananya terletak di Jalan Kabanjahe ke arah Kotacane. Adapun penabalan nama jalan ini adalah sebuah penghargaan dan sekaligus untuk mengenang Rakoetta sebagai Bupati Pertama Kabupaten Karo dan mantan Pejuang Kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Menurut Nancy, seminar dimaksudkan menjadi wacana untuk membedah hari jadi Kabupaten Karo yang hingga kini masih simpang siur.
Diantara undangan yang diharapkan menghadiri acara seminar ini Pemkab Karo, Kepala Daerah dari 10 Kabupaten di Sumatera Utara (Deliserdang, Binjai, Langkat, Dairi, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Tanjungbalai dan Medan), para Tokoh Pejuang, Akademisi, Ormas Kepemudaan, Lintas Agama, mahasiswa, Partai Politik, Kepolisian, TNI, dll.
Kabupaten Karo di Masa Rakoetta
Wilayah Kabupaten Karo pernah mencakup wilayah Kabupaten Karo sekarang, Kecamatan Silimakuta (sekarang masuk wilayah Kabupaten Simalungun) dan beberapa kecamatan (Pancurbatu, Kutalimbaru, Sibolangit. Delitua dan Biru-biru) yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Deliserdang.
“Ini terjadi di masa kepemimpinan Rakoetta S. Brahmana sebagai Bupati Kabupaten Karo. Oleh karena itu, pembentukan Kabupaten Karo di saat Rakoetta sebagai bupatinya penting dijadikan sebagai salah satu tonggak sejarah Karo. Meskipun tanah ulayat Karo yang disebut Taneh Karo termasuk juga meliputi Langkat Hulu dan Kota Medan serta Taneh Pinem, Tigalingga dan Gunung Sutember di Kabupaten Dairi, wilayah Kabupaten Karo semasa kepemimpinan Rakoetta penting untuk mengingatkan generasi muda bahwa Taneh Karo tidak hanya sebatas Kabupaten Karo sekarang,” demikian disampaikan oleh Juara R. Ginting saat ditanyakan lewat facebook mengenai isi makalahnya.
Sastra menambahkan, pembicara Juara R. Ginting telah mengirim makalahnya kepada panitia, tapi dia akan berbicara lewat webcame dengan menggunakan Skype dari Leiden (Nederland) yang akan dipancarkan ke layar lebar sehingga semua peserta dapat mendengar dan berdialog dengannya. Seminar sehari ini akan dilengkapi dengan selingan-selingan seni dan sastra yang ditampilkan oleh kelompok-kelompok sanggar seni, vocal group maupun perorangan.
Nancy Meinintha Brahmana yang merupakan cucu dari Rakoetta S. Brahmana dan sekaligus sebagai Penasehat acara seminar sehari ini mengatakan, seminar ini bertujuan sebagai pendorong untuk pemerintah agar menindaklanjuti penabalan Jalan Rakoetta S. Brahmana yang rencananya terletak di Jalan Kabanjahe ke arah Kotacane. Adapun penabalan nama jalan ini adalah sebuah penghargaan dan sekaligus untuk mengenang Rakoetta sebagai Bupati Pertama Kabupaten Karo dan mantan Pejuang Kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Menurut Nancy, seminar dimaksudkan menjadi wacana untuk membedah hari jadi Kabupaten Karo yang hingga kini masih simpang siur.
Diantara undangan yang diharapkan menghadiri acara seminar ini Pemkab Karo, Kepala Daerah dari 10 Kabupaten di Sumatera Utara (Deliserdang, Binjai, Langkat, Dairi, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Tanjungbalai dan Medan), para Tokoh Pejuang, Akademisi, Ormas Kepemudaan, Lintas Agama, mahasiswa, Partai Politik, Kepolisian, TNI, dll.
Kabupaten Karo di Masa Rakoetta
Wilayah Kabupaten Karo pernah mencakup wilayah Kabupaten Karo sekarang, Kecamatan Silimakuta (sekarang masuk wilayah Kabupaten Simalungun) dan beberapa kecamatan (Pancurbatu, Kutalimbaru, Sibolangit. Delitua dan Biru-biru) yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Deliserdang.
“Ini terjadi di masa kepemimpinan Rakoetta S. Brahmana sebagai Bupati Kabupaten Karo. Oleh karena itu, pembentukan Kabupaten Karo di saat Rakoetta sebagai bupatinya penting dijadikan sebagai salah satu tonggak sejarah Karo. Meskipun tanah ulayat Karo yang disebut Taneh Karo termasuk juga meliputi Langkat Hulu dan Kota Medan serta Taneh Pinem, Tigalingga dan Gunung Sutember di Kabupaten Dairi, wilayah Kabupaten Karo semasa kepemimpinan Rakoetta penting untuk mengingatkan generasi muda bahwa Taneh Karo tidak hanya sebatas Kabupaten Karo sekarang,” demikian disampaikan oleh Juara R. Ginting saat ditanyakan lewat facebook mengenai isi makalahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar