Menurut salah seorang petani kepada Sora Sirulo [Rabu 12/9], Petrus Tarigan (45), petani karet sempat mengecap masa terbaik ketika harga per kilogram mencapai Rp 20 ribu kendati hanya beberapa pekan saja. "Saat ini harga karet di tingkat petani kembali turun hingga Rp 7.000/ Kg. Akibatnya, petani karet menjadi terpukul dan menjerit. Daerah kami hanya mengandalkan karet untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk melanjutkan pendidikan anak-anak," paparnya.
Penurunan harga karet yang terjadi setiap minggu adalah sesuatu yang tak pernah dibayangkan Petrus. "Kalau kondisinya begini, ya, mau nggak mau, petani taunya cuma mengeluh. Pokoknya petani karet nangis. Kami para petani sangat mengharapkan Pemkab Deliserdang mengambil solusi dan perhatian mengatasi masalah ini. Bila hal ini terus berlanjut, masyarakat akan banyak mereplanting tanaman karetnya dan menggantinya dengan tanaman lain," papar Petrus Tarigan.
Penurunan harga karet yang terjadi setiap minggu adalah sesuatu yang tak pernah dibayangkan Petrus. "Kalau kondisinya begini, ya, mau nggak mau, petani taunya cuma mengeluh. Pokoknya petani karet nangis. Kami para petani sangat mengharapkan Pemkab Deliserdang mengambil solusi dan perhatian mengatasi masalah ini. Bila hal ini terus berlanjut, masyarakat akan banyak mereplanting tanaman karetnya dan menggantinya dengan tanaman lain," papar Petrus Tarigan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar