IMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Akibat ulah puluhan armada tronton (3 sumbu) setiap hari melintas lalu lalang dari lokasi Galian C Marihot Nainggolan, jalan menuju Desa Timbanglawan (Kec. Namorambe) menenjadi kupak kapik.
"Truk sepuluh roda itu sebenarnya tidak boleh melintasi desa kami karena kelas jalannya tidak sesuai. Akibatnya, jalan menuju desa kami mengalami kerusakan parah. Bahkan, saat ini, hampir di sepanjang jalan dari Desa Rampah, Timbanglawan, Batu Gemuk hingga menuju Desa Candirejo (Kec. Biru-biru) kondisinya berlubang," ujar Pa Tengok Sembiring (52) salah satu warga kepada Sora Sirulo [Rabu 3/10].
Dikatakan Pa Tengok, kondisi jalan menjadi lebih parah apabila turun hujan. Sejumlah ruas jalan tampak tergenang air. Pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, harus ekstra hati-hati karena rawan terjadi kecelakaan. Demikian juga pada musin kemarau, debu beterbangan ke pemukiman warga di sepanjang jalan. Bukan hanya soal kondisi jalan, dia juga mengeluhkan keberadaan sekelompok orang yang melakukan pungutan liar (pungli).
"Sebenarnya, sewaktu pengusaha Galian C masih menggunakan sebatas armada Dum Truk, warga sudah keberatan. Namun, beberapa bulan ini, keresahan warga makin menjadi-jadi akibat keberadaan armada tronton. Seluruh badan jalan sudah termakan truk raksasa itu," jelasnya.
Senada juga dikemukakan oleh warga Pak Barus (43). "Saya menyayangkan kerusakan jalan yang terjadi saat ini. Kami telah menunggu lama untuk dapat merasakan kondisi jalan yang bagus. Akan tetapi, sudah 10 tahun kami menunggu, tapi jalan tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab Deliserdang," ujarnya.
Lanjut dikatakan, dalam sehari, sekitar 25 sampai 30 armada Tronton Milik PT MAL (Mujur Artha Lampitha) yang disebut-sebut milik Ketua APPSU (Asiosiasi Pengusaha Pertambangan Sumatera Utara) Adi Nainggolan dengan beban tonase sekitar 12 hingga 20 ton melintasi jalan ini. Artinya, truk sepuluh roda yang dioperasikan sudah kelebihan berat atau melebihi Maksimum Sumbu Tekanan (MST).
"Saya berharap dari pihak pengusaha bisa memperbaiki kembali jalan yang rusak ini, karena kondisi seperti ini tentunya sangat mengganggu dan berbahaya. Demikian juga dengan Muspika Kecamatan Namorambe agar secepatnya melakukan penindakan. Bila tidak, warga akan melakukan pemblokiran jalan," pungkasnya.
Menyikapi hal itu, Camat Namorambe Hendra Wijaya ketika hendak dikonfirmasi oleh Sora sirulo melalui selularnya tidak berhasil. Nada dering masuk, tapi tidak ada jawaban.
Foto: Salah satu armada 3 sumbu milik ketua APPSU sedang sedang melintas di Desa Timbanglawan.
Dikatakan Pa Tengok, kondisi jalan menjadi lebih parah apabila turun hujan. Sejumlah ruas jalan tampak tergenang air. Pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, harus ekstra hati-hati karena rawan terjadi kecelakaan. Demikian juga pada musin kemarau, debu beterbangan ke pemukiman warga di sepanjang jalan. Bukan hanya soal kondisi jalan, dia juga mengeluhkan keberadaan sekelompok orang yang melakukan pungutan liar (pungli).
"Sebenarnya, sewaktu pengusaha Galian C masih menggunakan sebatas armada Dum Truk, warga sudah keberatan. Namun, beberapa bulan ini, keresahan warga makin menjadi-jadi akibat keberadaan armada tronton. Seluruh badan jalan sudah termakan truk raksasa itu," jelasnya.
Senada juga dikemukakan oleh warga Pak Barus (43). "Saya menyayangkan kerusakan jalan yang terjadi saat ini. Kami telah menunggu lama untuk dapat merasakan kondisi jalan yang bagus. Akan tetapi, sudah 10 tahun kami menunggu, tapi jalan tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab Deliserdang," ujarnya.
Lanjut dikatakan, dalam sehari, sekitar 25 sampai 30 armada Tronton Milik PT MAL (Mujur Artha Lampitha) yang disebut-sebut milik Ketua APPSU (Asiosiasi Pengusaha Pertambangan Sumatera Utara) Adi Nainggolan dengan beban tonase sekitar 12 hingga 20 ton melintasi jalan ini. Artinya, truk sepuluh roda yang dioperasikan sudah kelebihan berat atau melebihi Maksimum Sumbu Tekanan (MST).
"Saya berharap dari pihak pengusaha bisa memperbaiki kembali jalan yang rusak ini, karena kondisi seperti ini tentunya sangat mengganggu dan berbahaya. Demikian juga dengan Muspika Kecamatan Namorambe agar secepatnya melakukan penindakan. Bila tidak, warga akan melakukan pemblokiran jalan," pungkasnya.
Menyikapi hal itu, Camat Namorambe Hendra Wijaya ketika hendak dikonfirmasi oleh Sora sirulo melalui selularnya tidak berhasil. Nada dering masuk, tapi tidak ada jawaban.
Foto: Salah satu armada 3 sumbu milik ketua APPSU sedang sedang melintas di Desa Timbanglawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar