SUPRIADI PURBA. KABANJAHE. Gerakan membangun kampung halaman sudah mulai lahir untuk Karo. Hal ini terlihat dari beberapa warga Karo yang ada di Tanah Karo dan luar Taneh Karo menggagas sebuah ide dalam memajukan pendidikan. Salah satunya yang diprakarsai oleh Patris Ginting dan beberapa unsur masyarakat yang peduli Sukajulu, sebuah desa di Kecamatan Barusjahe (Kab. Karo).
“Metode pendidikan informal adalah bentuk pengajaran yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemberian les tambahan bagi siswa-siswi SD kelas IV, V da VI adalah untuk membentuk karakter muda masa depan Karo khusunya Desa Sukajulu,” tutur Patris Ginting saat ditemui di Medan [Selasa 4/9].
Les/kursus Gratis yang digagasi adalah untuk menciptakan suasana baru bagi perkembangan masyarakat, khususnya memberikan kesadaran pentingnya pendidikan. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang memiliki kepedulian termasuk warga Sukajulu yang sudah berhasil di perantauan.
“Ini adalah sesuatu gebrakan yang akan diikuti oleh kampung-kampung lainnya di Karo. Sudah banyak yang menunjukkan keinginannya, apalagi ada sekarang Yayasan Gebu Karo yang siap sedia kapanpun dan di mananpun untuk mendukung perbaikan dalam pendidikan menuju Karo yang lebih baik,” ujar Patris.
Karo mengajar di Sukajulu ini diketuai oleh Normal Ginting dari Sukajulu, Sekretaris Loren br Saragih, Bendahara Patris Ginting dari Medan. Kegiatan ini digagasi oleh Komunitas Peduli Sukajulu yang anggotanya perantau anak Sukajulu di seluruh Indonesia termasuk Yayasan Gebu Karo yang sedang mengibarkan panji-panjinya di Karo. Les/kursus gratis ini dimulai Rabu 5 September 2012 (3 X dalam seminggu). Tempat diadakannya bimbingan atau kursus gratis ini untuk sementara dilaksanakan di SD Negeri Tigajumpa sambil menunggu tempat yang akan ditetapkan oleh pengurus dan warga yang peduli.
Para relawan atau guru yang memberikan waktunya untuk mengajar juga sangat diapresiasi oleh semua kalangan, apalagi dengan ide yang baik ini selanjutnya akan muncul desa-desa lain yang akan menghimpun kekuatan masyarakat daerah yang sukses di perantauan untuk mebangun kampung halaman. Relawan-relawan tersebut diantaranya, Rohim untuk Ilmu Pengetahuan Alam, Bina Nusa Sitepu untuk Matematika dan Marwan Sembriing untuk Bahasa Inggris.
“Dengan adanya keterlibatan masyarakat dan kemauan para siswa untuk belajar diharapkan akan ada kemajuan dalam sitem pendidikan khususnya di Tanah Karo sekitar,” kata Patris.
Hal lain yang disampaikan oleh Patris Ginting adalah kaitan dengan realisasi yang akan dilakukan oleh Yayasan Gebu Karo dalam waktu dekat, yaitu membangun jaringan dengan seluruh pemangku kepentingan di Karo di dalam dan di luar negeri untuk terlibat aktif membangun Karo melalui gerakan sederhana menuju gerakan besar. Sebagai salah satu Pengurus Gebu Karo, yayasan yang sedang menjadi perhatian masyarakat Karol ini, Patris Ginting menyampaikan harapannya bagi setiap warga Karo yang sudah berhasil untuk membangun Kampung Halaman.
“Mari sipesikap kuta kemulihenta, naké,” imbuh Patris sembari menunjukkan rasa percaya dirinya terhadap masa depan Karo melalui Karo Mengajar.
Les/kursus Gratis yang digagasi adalah untuk menciptakan suasana baru bagi perkembangan masyarakat, khususnya memberikan kesadaran pentingnya pendidikan. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang memiliki kepedulian termasuk warga Sukajulu yang sudah berhasil di perantauan.
“Ini adalah sesuatu gebrakan yang akan diikuti oleh kampung-kampung lainnya di Karo. Sudah banyak yang menunjukkan keinginannya, apalagi ada sekarang Yayasan Gebu Karo yang siap sedia kapanpun dan di mananpun untuk mendukung perbaikan dalam pendidikan menuju Karo yang lebih baik,” ujar Patris.
Karo mengajar di Sukajulu ini diketuai oleh Normal Ginting dari Sukajulu, Sekretaris Loren br Saragih, Bendahara Patris Ginting dari Medan. Kegiatan ini digagasi oleh Komunitas Peduli Sukajulu yang anggotanya perantau anak Sukajulu di seluruh Indonesia termasuk Yayasan Gebu Karo yang sedang mengibarkan panji-panjinya di Karo. Les/kursus gratis ini dimulai Rabu 5 September 2012 (3 X dalam seminggu). Tempat diadakannya bimbingan atau kursus gratis ini untuk sementara dilaksanakan di SD Negeri Tigajumpa sambil menunggu tempat yang akan ditetapkan oleh pengurus dan warga yang peduli.
Para relawan atau guru yang memberikan waktunya untuk mengajar juga sangat diapresiasi oleh semua kalangan, apalagi dengan ide yang baik ini selanjutnya akan muncul desa-desa lain yang akan menghimpun kekuatan masyarakat daerah yang sukses di perantauan untuk mebangun kampung halaman. Relawan-relawan tersebut diantaranya, Rohim untuk Ilmu Pengetahuan Alam, Bina Nusa Sitepu untuk Matematika dan Marwan Sembriing untuk Bahasa Inggris.
“Dengan adanya keterlibatan masyarakat dan kemauan para siswa untuk belajar diharapkan akan ada kemajuan dalam sitem pendidikan khususnya di Tanah Karo sekitar,” kata Patris.
Hal lain yang disampaikan oleh Patris Ginting adalah kaitan dengan realisasi yang akan dilakukan oleh Yayasan Gebu Karo dalam waktu dekat, yaitu membangun jaringan dengan seluruh pemangku kepentingan di Karo di dalam dan di luar negeri untuk terlibat aktif membangun Karo melalui gerakan sederhana menuju gerakan besar. Sebagai salah satu Pengurus Gebu Karo, yayasan yang sedang menjadi perhatian masyarakat Karol ini, Patris Ginting menyampaikan harapannya bagi setiap warga Karo yang sudah berhasil untuk membangun Kampung Halaman.
“Mari sipesikap kuta kemulihenta, naké,” imbuh Patris sembari menunjukkan rasa percaya dirinya terhadap masa depan Karo melalui Karo Mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar