FERI TARIGAN. TELAGAH. Jarak antara desa Telagah (Kec. Sei Bingai, Kab. Langkat) dan desa Kutarayat (Kec. Simpang Empat, Kab. Karo) sebenarnya tidak jauh, tapi baru beberapa tahun belakangan ini penduduk kedua desa ini bisa saling kunjung langsung. Dulunya, mereka harus melintasi Binjai, Medan, dan Berastagi terlebih dahulu bila tidak ingin menembus hutan lewat jalan setapak yang dapat memakan waktu 2 hari lamanya. Sejak dibukanya jalan Langkat-Karo yang dapat dilalui kenderaan roda empat, Telagah Kutarayat dapat ditempuh 2 jam.
Banyak penduduk Kutarayat ke Telagah setiap pekan Telagah (Jumat) dengan mengendarai bus Sinabung Jaya. Mereka menjual sayur-sayuran ke pasar Telagah dan pulangnya membawa belanjaan yang sulit didapat di Karo Gugung (kelapa, misalnya). Penduduk Telagah juga semakin banyak berwisata ke Karo Gugung, khususnya Lau Kawar, dengan memborong cold diesel atau pick up atau juga mengendarai sepeda motor. Arus kunjungan dari Telagah ke Kec. Simpang Empat dan Kec. Naman Teran meningkat drastis pada saat kerja tahun nimpa bunga benih(Oktober).Namun begitu, jalan antara Telagah dengan Kutarayat sebenarnya masih perlu dibenahi. Bila jalan ini diaspal dan dirawat dengan baik, jangka tempuhnya bisa lebih cepat dua kali lipat. Hendaknya Pemrov Sumut melihat bahwa jalan ini bisa menjadi salah satu jalan alternatif mengurangi kemacetan lalu lintas Medan-Berastagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar